Jendela Dunia

Konflik Palestina dan Israel yang Berlangsung Ratusan Tahun, Ada Campur Tangan Amerika dan Inggris

Riwayat Singkat Konflik Palestina dan Israel yang Berlangsung Ratusan Tahun, Ada Campur Tangan Amerika dan Inggris

Editor: Eko Darmoko
www.aljazeera.com
Dome of The Rock (Kubah Batu) di komplek Masjid Al Aqsa. 

Adapun Yerusalem ditetapkan sebagai kota internasional.

Pengaturan itu diterima oleh kalangan pemimpin Yahudi tetapi ditolak oleh bangsa Arab dan kemudian tidak pernah diterapkan.

Kompleks Masjid Al Aqsa
Kompleks Masjid Al Aqsa (artstuckinmyeye.wordpress.com)

Pembentukan Israel dan "malapetaka"

Karena tidak bisa menyelesaikan masalah, pada 1948 penguasa Inggris angkat kaki dan para pemuka Yahudi mendeklarasikan pembentukan negara Israel.

Banyak warga Palestina menolaknya dan kemudian pecah perang.

Tentara dari negara-negara Arab yang bertetangga melakukan penyerbuan.

Ratusan ribu warga Palestina melarikan diri atau dipaksa meninggalkan rumah dalam peristiwa yang mereka sebut sebagai Al Nakba atau "Malapetaka".

Menjelang akhir pertempuran satu tahun kemudian melalui gencatan senjata, Israel sudah berhasil menguasai sebagian besar wilayah.

Yordania menduduki wilayah yang kemudian menjadi Tepi Barat, dan Mesir menguasai Gaza.

Yerusalem dibagi antara pasukan Israel di bagian Barat, dan pasukan Yordania di bagian Timur.

Karena tidak pernah ada perjanjian perdamaian - kedua belah pihak saling menyalahkan - terjadi lah perang dan pertempuran selama puluhan tahun berikutnya.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memegang peta yang menunjukkan Negara Palestina di masa depan berdasarkan rencana perdamaian Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, pada 11 Februari 2020.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas memegang peta yang menunjukkan Negara Palestina di masa depan berdasarkan rencana perdamaian Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, pada 11 Februari 2020. (REUTERS)

Peta wilayah sekarang

Dalam perang berikutnya pada 1967, Israel menduduki Yerusalem Timur dan Tepi Barat, dan juga sebagian besar wilayah Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Suriah, Gaza dan Semenanjung Sinai yang dikuasai Mesir.

Mayoritas pengungsi Palestina dan keturunan mereka tinggal di Gaza dan Tepi Barat.

Mereka juga tinggal di negara tetangga Suriah, Yordania dan Lebanon.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved