Berita Malang Hari Ini
Dosen Teknik Sipil-Arsitektur ITN Malang Sumbang Pemikiran Rekonstruksi Rumah Tahan Gempa Di Malang
Tenaga ahli dari ITN Malang dikirimkan ke lokasi bencana gempa bumi di Desa Tumpakrejo, Gedangan, Kabupaten Malang.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
Maka masyarakat yang ingin membangun rumah seharusnya membuat pondasi, kolom, rusuk, balok kering dan atap yang diikat menjadi satu kesatuan.
Biasanya, masyarakat ketika membangun rumah antara pondasi dan sloof atap terpisah.
Sedang untuk atap bangunan, seyogyanya memakai atap bahan seng.
Tapi karena di Desa Tumpakrejo cukup panas, solusinya bisa memakai genteng ringan. Sedang kuda-kuda terbuat dari kayu yang diikatkan ke kolom menggunakan besi beton.
Ia juga mengedukasi warga mengenai mitigasi bencana gempa bumi.
Seperti peletakan peralatan rumah tangga yang besar dan berat seperti lemari pakaian tidak boleh menghadap ke tempat tidur. Karena akan berakibat, ketika terjadi gempa lemari akan ambruk menimpa tempat tidur.
“Sebaiknya lemari diletakkan menyamping. Kalau terpaksa menghadap tempat tidur, maka lemari bisa dipakukan ke tembok. Ini salah satu pengamanan awal. Biasanya barang-barang yang berat akan jatuh duluan. Juga penempatan lampu hias jangan di atas tempat duduk, karena saat gempa akan bergerak (bisa jatuh),” beber alumnus doktoral ITS Surabaya ini.