Berita Malang Hari Ini

Info Mudik Malang dan Wilayah Penyekatan: Rekayasa Lalu Lintas Stasiun Malang & Macet di Suramadu

Info Mudik Malang dan wilayah penyekatan di Jawa Timur: rekayasa lalu lintas menuju Stasiun Malang dan macet di Suramadu

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/kolase Bobby/M Rifky Edgar
Macet di Jembatan Suramadu (kiri) Rabu (13/5/2021) dan penampakan Stasiun Malang Baru (kanan) 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut info mudik Malang dan wilayah penyekatan di Jawa Timur yang masih padat pemudik.  

Salah satu info mudik Malang yang akan diulas yakni rekayasa lalu lintas menuju Stasiun Malang.

Selain itu, wilayah penyekatan di Jembatan Suramadu juga terpantau macet karena warga nekat mudik lebaran.

Selengkapnya, langsung saja simak info mudik Malang dan wilayah penyekatan di Jawa Timur di bawah ini:

1. Rekayasa Lalu Lintas Stasiun Malang 

Stasiun Malang Baru yang berada di sisi Timur stasiun Kota Malang yang lama
Stasiun Malang Baru yang berada di sisi Timur stasiun Kota Malang yang lama (SURYAMALANG.COM/Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)

PT KAI Daop 8 Surabaya telah melakukan uji coba pengoperasionalan Stasiun Malang Baru yang berada di sisi Timur.

Pelaksanaan uji coba tersebut telah dilakukan sejak Senin, (10/5/2021) lalu.

Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan uji coba dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kereta api, dalam rangka pengembangan perkeretaapian di Jawa Timur khususnya wilayah Malang.

"Uji coba meliputi alur pelayanan penumpang untuk keberangkatan kereta jarak jauh. Selain itu, kami juga menguji coba sistem keluar masuk kendaraan yang akan menuju dan keluar Stasiun Malang Baru," ujar Luqman Arif, Kamis (13/5/2021).

Berita Arema Populer 14 Mei 2021: 2 Pemain Singo Edan Berangkat ke UEA & Cari Pengganti Makan Konate

PT KAI Daop 8 Surabaya bersama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang telah melakukan rekayasa lalu lintas yang perlu diketahui masyarakat yang akan menuju ke Stasiun Malang Baru.

Poin utama yang perlu diketahui adalah Untuk PINTU MASUK Stasiun Malang Baru berada di sisi SELATAN.

Artinya, masyarakat yang akan masuk ke stasiun baru di sisi Timur diharuskan masuk melalui arah Buk Gluduk Viaduk Jembatan Kereta Api.

Untuk kendaraan yang akan masuk dari arah Jalan Panglima Sudirman, dilarang langsung belok kanan.

"Sedangkan untuk pintu keluar Stasiun Malang Baru, berada di sisi utara. Masyarakat yang akan keluar dari stasiun, diharuskan belok kiri ke arah Jalan Panglima Sudirman (kendaraan tidak boleh langsung ke arah kanan)," jelasnya.

Ia pun menjelaskan, bahwa Stasiun Malang Baru dapat menampung kapasitas penumpang hingga sebanyak 2.450 orang.

Stasiun Malang Baru mempunyai luas bangunan kurang lebih 3.480 m2, dengan luasan parkiran mobil 1.860 m2 yang mampu menampung kurang lebih 68 mobil dan 4 unit bus.

Untuk lahan parkir sepeda motor, memiliki luas 489 m2 yang mampu menampung kurang lebih 194 sepeda motor.

Dalam kesempatan itu, PT KAI Daop 8 juga mengucapkan terima kasih atas bantuan, koordinasi, dan kerjasama Pemkot Malang selama masa uji coba pengoperasian Stasiun Malang Baru.

"Terima kasih kami ucapkan kepada jajaran Pemkot Malang khususnya Dishub Kota Malang, karena telah membantu kelancaran uji coba pengoperasian Stasiun Malang Baru. Dan kami akan terus meningkatkan layanan Stasiun Malang Baru, sehingga transportasi kereta api dapat terus kompetitif dengan angkutan moda darat lainnya," tandasnya.

2. Macet di Jembatan Suramadu

Antusiasme warga Madura asal Surabaya di Jembatan Suramadu untuk mudik meningkat di H-1 Lebaran, Rabu (12/5/2021).
Antusiasme warga Madura asal Surabaya di Jembatan Suramadu untuk mudik meningkat di H-1 Lebaran, Rabu (12/5/2021). (SURYAMALANG.COM/Bobby)

Pemudik Padati Jembatan Suramadu, Warga Madura yang Tinggal di Surabaya Mudik pada H-1 Lebaran 2021

Antusiasme warga Madura asal Surabaya untuk mudik meningkat di H-1 Lebaran, Rabu (12/5/2021).

Dari pantauan di Gerbang Tol Jembatan Suramadu sisi Surabaya pada pukul 16.00 WIB, penumpukan terjadi di antaranya di ruas jalur roda dua.

Di antara pengendara motor ada yang berboncengan maupun berkendara seorang diri.

Bagi yang sendiri, mereka membawa barang di boncengannya.

Misalnya saja Iksan, warga Bulak Banteng Surabaya yang mudik di hari terakhir puasa.

"Saya baru libur kerja. Jadi baru bisa pulang hari ini," kata Iksan ditemui SURYAMALANG.COM di sela keberangkatannya.

Iksan bercerita, akan mudik ke Bangkalan dan rencana mudik sudah diagendakan sejak lama.

Lapas Kelas I Malang Sediakan Zoom untuk Silaturahmi Warga Binaan Dengan Keluarga Hingga 25 Mei 2021

Sekalipun, Iksan mengetahui pemerintah pusat mengeluarkan larangan mudik, termasuk di wilayah aglomerasi.

"Sebenarnya saya tahu (larangan mudik)."

"Tapi, Alhamdulillah saya bisa pulang hari ini," kata laki-laki yang mengaku sudah lima tahun bekerja di Surabaya ini.

Ia nekad pulang karena ia jarang mudik ke Bangkalan.

Sekalipun, Bangkalan dan Surabaya merupakan kabupaten-kota bertetangga.

"Saya pulang barengan teman. Dua orang. Saya membawa motor sendiri-sendiri," katanya.

Beda halnya dengan Imam. Warga Surabaya ini rencananya akan mudik ke Sampang.

"Saya baru selesai kerja hari ini jadi baru pulang," katanya.

Sebelum pulang, ia memastikan kesehatannya.

"Harus sehat kan juga motoran jauh," selorohnya.

Sedangkan untuk jalur roda 4, penumpukan terjadi jelang pukul 17.00 WIB.

Kendaraan didominasi oleh plat nomor dari Surabaya dan sekitarnya.

Beberapa kendaraan juga sempat dipaksa putar balik.

Di antaranya karena tak membawa surat kendaraan hingga kesehatan. (SURYAMALANG.COM)

3. Kepulangan TKI atau Pekerja Migran di Banyuwangi

Tim Pakar Satuan Tugas (satgas) Covid-19 Nasional melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, Selasa (11/5/2021).
Tim Pakar Satuan Tugas (satgas) Covid-19 Nasional melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, Selasa (11/5/2021). (SURYAMALANG.COM/Haorrohman)

Tim Pakar Satgas Covid-19 Apresiasi Penanganan Kepulangan TKI atau Pekerja Migran di Banyuwangi

Tim Pakar Satuan Tugas (satgas) Covid-19 Nasional melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, Selasa (11/5/2021).

Mereka datang untuk melihat berbagai upaya pencegahan dan penanganan covid-19 di Banyuwangi.

Ketua Tim Pakar Wilayah V Satgas Covid-19 Nasional, Sri Eko Pranggono diterima langsung oleh Wakil Bupati Sugirah dan Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono.

Dia menjelaskan tim sengaja datang ke Banyuwangi untuk menghimpun informasi sekaligus melihat langsung berbagai kegiatan pengendalian covid-19.

Eko dan tim meninjau posko Satgas Covid untuk mendapatkan informasi dari paparan Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono tentang penerapan PPKM Mikro, hingga update terkini kasus covid-19 di Banyuwangi.

"Menurut saya, penanganannya sudah bagus. Upayanya terintegrasi, tak sekadar upaya pengendalian covid saja, namun dampak sosial hingga pemulihan ekonomi akibat dampak covid 19 juga dilakukan. Bahkan lokasi poskonya juga di pusat kota sehingga masyarakat mudah mengaksesnya," kata dia.

Lebaran di Masa Pandemi Covid-19, Gubernur Khofifah Imbau Warga Pilih Silaturahmi Lewat Virtual

Eko juga meninjau salah satu lokasi PPKM Mikro di wilayah perkotaan, serta lokasi karantina bagi para pekerja migran yang baru saja pulang dari luar negeri yang disiapkan oleh Pemkab Banyuwangi.

"Pekerja migran memang menjadi perhatian. Kami apresiasi upaya pemkab yang telah menyiapkan gedung khusus untuk lokasi karantina sementara untuk pekerja migran. Namun, kami sarankan agar satgas desa nantinya tetap memantau secara ketat saat mereka sudah kembali ke keluarganya. Pastikan mereka benar-benar mematuhi masa isolasi mandiri 14 di rumah," kata Eko.

Sementara itu, Wabup Sugirah menjelaskan, berbagai langkah penanggulangan Covid-19 yang telah dilakukan pemkab. Mulai dari penerapan PPKM skala mikro hingga sertifikasi covid 19 di sektor pariwisata.

“PPKM Mikro kami rasakan cukup efektif menekan penyebaran Covid-19 di Banyuwangi. Kasus terkonfirmasi positif sebelumnya sebesar 2.858 kasus, kini menjadi 1.215 kasus setelah dilakukan PPKM Mikro. Artinya ada penurunan sekitar 57,49 persen,” kata Sugirah.

Terkait sejumlah langkah lainnya, dijelaskan secara gamblang oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mujiono.

Salah satunya, terkait penanganan pekerja migran. Mujiono menjelaskan Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan fasilitas karantina terpadu.

“Para pekerja migran yang dinyatakan negatif Covid-19 dan telah dijemput dari Surabaya langsung kami karantina terpusat di Gedung Diklat PNS yang saat ini sudah kami siapkan untuk keperluan ini,” terang Mujiono.

Untuk diketahui, ada 202 pekerja migran yang saat ini telah kembali ke Banyuwangi dan telah menjalani karantina terpadu selama 3 hari.

Sebanyak 189 orang, telah diperbolehkan pulang ke rumahnya setelah di swab ulang dan hasilnya negatif Covid-19.

Selanjutnya, mereka akan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing.

“Tentunya mereka ini tetap berada dalam pengawasan ketat satgas desa/kelurahan setempat,” kata Mujiono.

“Ada dua pekerja migran yang positif dan sekarang menjalani isolasi di Gedung Diklat PNS milik Pemkab Banyuwangi. Sedangkan yang 11 orang baru masuk dan akan kami swab PCR. Semuanya terus kami pantau,” ujarnya. 

Reporter: Bobby Constantine Koloway/Haorrahman/Kukuh Kurniawan/ Penulis: Sarah Elnyora.

Berita terkait info mudik Malang dan wilayah penyekatan lainnya di SURYAMALANG.COM

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved