Kapan Mulai Puasa Syawal? Hari ke Berapa Setelah Lebaran & Hukum Menggabungkan dengan Utang Puasa

Kapan mulai puasa Syawal? hari ke berapa setelah lebaran dan hukum menggabungkan dengan membayar utang puasa

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Canva.com
Ilustrasi gambar kumpul keluarga saat Idul Fitri: kapan mulai puasa Syawal 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pertanyaan kapan mulai puasa Syawal jadi perhatian umat muslim setelah lebaran. 

Menurut, ustaz Ferry Muhammadsyah Siregar, puasa Syawal bisa dilakukan sejak 2 Syawal atau hari kedua setelah lebaran

Sedangkan jika berhalangan, boleh melakukannya di hari lain selama masih dalam bulan Syawal

Menurut ustaz Ferry Muhammadsyah dari Pesantren Binsa Insan Mulia, puasa di bulan Syawal dilakukan selama 6 hari. 

"Disunnahkan juga, selain puasa Asyura dan puasa syaban, ada juga puasa enam hari di Bulan Syawal," ungkap ustaz Ferry Muhammadsyah dalam tausiah bulan syawal di YouTube Tribunnews.com tayang Selasa, (25/5/2021).

Info Mudik Malang dan Wilayah Penyekatan: Rekayasa Lalu Lintas Stasiun Malang & Macet di Suramadu

Berita Arema Populer 14 Mei 2021: 2 Pemain Singo Edan Berangkat ke UEA & Cari Pengganti Makan Konate

Sementara, sebagian ulama menyatakan puasa Syawal sebaiknya dilakukan sejak tanggal dua Syawal

"Sebagian ulama menyatakan lebih baik mulai berpuasa pada dua Syawal, bila memungkinkan," ungkap ustaz Ferry Muhammadsyah. 

Namun, jika tidak memungkinkan, boleh dilaksanakan pada tanggal lain selama masih bulan Syawal.

"Misal kita mulai di tanggal tiga, mungkin pada tanggal satu dan dua Syawal saat hari raya kita banyak harus bersilaturahmi dan bermacam-macam kegiatan," terang Ferry.

Ustaz Ferry Muhammadsyah juga menerangkan sebagian ulama menganjurkan puasa Syawal selama enam hari sebaiknya dilakukan secara berturut-turut.

Kendati demikian, dibolehkan juga puasa dilakukan secara berselang-seling.

"Misalnya kalau agak berat melaksanakan berturut-turut, boleh melaksanakan tidak berturut-turut," jelasnya.

"Barangkali di minggu pertama bulan Syawal puasa pada Senin dan Kamis, kemudian di minggu kedua di hari Senin dan Kamis lagi," imbuh ustaz Ferry.

Puasa Syawal, kata ustaz Ferry, juga dibolehkan untuk digabung dengan puasa Senin Kamis.

Mengutip Lembaga Fatwa Mesir dari Kompas.com, ulama Mesir Dr. Ali Jumah Muhammad menuturkan bahwa ulama fiqih membolehkan untuk menggabungkan utang puasa dengan puasa sunah lainnya.

Namun, niat yang dilakukan adalah niat mengganti utang puasa.

Bagi perempuan yang memiliki utang puasa Ramadan lantaran uzur atau karena suatu hal, dapat menggantinya bersamaan dengan puasa Syawal.

Mereka yang menggabungkan puasa Syawal dengan puasa untuk mengganti utang puasa Ramadan tetap akan mendapat pahala kesunahan puasa Syawal.

Nekat Takbir Keliling, Pemuda Desa Sembayat Gresik Lebaran di Kantor Polisi

Baca juga: Lebaran di Masa Pandemi Covid-19, Gubernur Khofifah Imbau Warga Pilih Silaturahmi Lewat Virtual

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam as-Suyuti dalam al-Asybah wa an-Nadhairi.

“Jika seseorang mengganti puasa Ramadhan, puasa nazar, atau puasa kafarat pada bulan Arafah dan menggabungkannya dengan niat puasa Arafah, maka al-Barizi berfatwa bahwa hal itu sah dan dia mendapatkan pahala keduanya.” dikutip dari KompasTV.com artikel 'Bolehkan Menggabungkan Puasa Syawal dan Mengganti Utang Puasa Ramadan? Begini Penjelasannya'.

Meski dibolehkan, ar-Ramli dalam Nihayatul Muhtaj berpendapat bahwa mereka hanya mendapatkan pahala kesunahan dari puasa enam hari Syawal, bukan pahala utama yang sempurna, yakni pahala puasa setahun penuh.

"Jika seseorang mengganti (qadla) puasa Ramadhan, nazar, atau lain sebagainya, pada bulan Syawal atau Asyura maka ia mendapatkan pahala keduanya. Hal itu sesuai dengan fatwa al-Walid, mengikuti fatwa al-Barizi, al-Ashfuni, an-Nasyiri, Ali bin Shalih al-Hadhrami, dan lain-lain. Tapi, ia tidak mendapatkan pahala secara sempurna."

Wallahua’lam.

Sebelumnya, ustaz Ferry Muhammadsyah juga menerangkan tentang pahala yang didapat dari puasa Syawal.

Terkait hal itu, telah diriwayatkan dalam hadis sahih Muslim.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Siapa yang telah berpuasa puasa Ramadhan satu bulan penuh, kemudian ia mengikuti puasanya itu selama enam hari di bulan Syawal, maka sesungguhnya dia seolah telah berpuasa selama satu tahun penuh," (HR. Muslim no. 204).

Ustaz Ferry menjelaskan bagaimana puasa enam hari di bulan Syawal memiliki pahala yang setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh.

"Secara matematika bisa diterangkan misalnya, sehari berpuasa pada bulan Ramadhan maupun bulan Syawal diibaratkan seperti berpuasa 10 hari," jelasnya dilansir dari TribunStyle.com artikel 'Kapan Puasa Syawal 6 Hari? Ini Waktu yang Baik untuk Melakukannya Menurut Penjelasan Ustaz'.

Baca juga: Salat Idul Fitri 1442 H di Masjid Agung Jami Kota Malang, Ribuan Jemaah Hadir Hingga Meluber

Baca juga: 50+ Kata Mutiara Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2021, Cocok Dikirim untuk Keluarga Hari Ini

Ilustrasi buka puasa
Ilustrasi buka puasa (canva)

Puasa Ramadan ada 30 hari atau satu bulan dikali 10, sehingga kurang lebih ada 300 hari.

Kemudian ditambah puasa enam hari di bulan Syawal yang dikalikan 10 menjadi 60 hari.

Hal itu berarti 300 ditambah 60 menjadi 360 hari, jumlah yang kurang lebih sama dengan jumlah hari dalam satu tahun.

"Dalam Islam, dalam ajaran agama kita, jika satu tahun itu terdapat 365 hari, ada lima hari yang diharamkan untuk berpuasa," terang usataz Ferry.

Lima hari tersebut adalah dua hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha, dan tiga hari tasrik.

"Dua hari raya, hari raya Idulfitri dan Iduladha, yang itu diharamkan untuk berpuasa, ditambah tiga hari yaitu hari tasyrik, tanggal 11, 12, 13 pada bulan Zulhijjah saat musim haji," imbuhnya.

Menurutnya, secara matematika, enam hari berpuasa di bulan Syawal itu setara dengan berpuasa 60 hari.

Penulis: Sarah Elnyora/ SURYAMALANG.COM

Ikuti berita kapan mulai puasa Syawal, puasa Syawal dan Idul Fitri lainnya. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved