Kisah Kakek Terancam Kehilangan 2 Kakinya, Gara-gara Tim Dokter Bedah Salah Amputasi Kaki Pasien
Inilah kisah kakek terancam kehilangan dua kakinya setelah kelalaian yang dilakukan pihak rumah sakit.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Inilah kisah kakek terancam kehilangan dua kaki setelah kelalaian yang dilakukan pihak rumah sakit.
Akibat salah memberi tanda sebelum operasi, akhirnya dokter salah amputasi kaki kanan pasien yang seharusnya melakukan amputasi pada kaki kiri.
Peristiwa kelalaian dokter hingga membuat kerugian pada pasien baru-baru ini membuat gempar khalayak ramai.
Seperti dikutip dari Tribun Medan, "Tim Dokter Bedah Amputasi Kaki Kanan Pasien, Padahal yang Rusak Kaki Kiri".

Seorang pasien berusia 82 tahun mengalami kerugian akibat kelalaian tim dokter beda. Dia harus kehilangan kaki kanannya kibat operasi amputasi yang salah sasaran. ()
Baca juga: Bu Guru TK di Malang yang Terlilit Hutang Dapat Bantuan Pihak Pinjol, Kini Siap-Siap Buka Usaha
Baca juga: Foto-foto Desa Nelayan Terkaya, Rumah Mewah Berjejer Bak Hotel, Penghasilan Warganya Fantastis
Bagaimana tidak setelah melakukan operasi, dokter ini baru sadar melakukan kesalahan hingga meminta maaf pada pasiennya.
Baru-baru ini di Austria terjadi insiden yang menyebabkan publik di negara itu menjadi marah.
Diketahui, seorang pasien pria berusia 82 tahun datang ke klinik Freistadt di sebuah kota di Austria.
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter di klinik itu tahu bahwa pasien itu mengalami kondisi yang buruk.
Kaki kirinya harus diamputasi untuk menyelamatkan nyawanya.
Pasien tua itu dibawa ke ruangan operasi pada 18 Mei.
Operasinya berjalan lancar, tetapi pada 20 Mei, dokter menemukan bahwa mereka ternyata telah melakukan kesalahan yang besar.
Tidak dapat dipercaya, tim bedah secara keliru mengamputasi kaki kanan lekaki tua, alih-alih mengamputasi kaki kirinya.
Klinik tersebut kemudian minta maaf dengan tulus.
“Kami sangat terkejut, pada hari Selasa 18 Mei, meksipun memenuhi standar jaminan kualitas, kaki seorang pria berusia 82 tahun rusak. Kami salah potong.”