Kisah Kakek Terancam Kehilangan 2 Kakinya, Gara-gara Tim Dokter Bedah Salah Amputasi Kaki Pasien
Inilah kisah kakek terancam kehilangan dua kakinya setelah kelalaian yang dilakukan pihak rumah sakit.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Rindu br Aritonang (55) ibu mertua dari korban Ripa Nanda Damanik, mengaku sudah meminta kepada pihak rumah sakit untuk segera mengoperasi menantunya tersebut.
"Sudah kami minta kepada pihak rumah sakit untuk segera dioperasi. Namun meraka tetap meminta untuk persalinan normal dengan alasan bayi normal," katanya.
Permintaan itu diajukan karena menantunya terlihat lemas dan tidak sanggup untuk melakukan persalinan secara normal.

"Lemas dia, mau dipaksa menunggu (normal). Kami meminta kepada perawat untuk segera dioperasi. Namun tetap dipaksa untuk persalinan normal," ujarnya. Menurut dia, pihak rumah sakit terlalu bertele-tele.
Rindu pun mengaku sempat menanyakan kepada perawat apakah bisa langsung diambil tindakan operasi terhadap Ripa jika tidak menggunakan BPJS, dan dijawab bisa.
"Kami menanyakan operasi tanpa BPJS, katanya (perawat) bisa langsung. Tapi tidak juga dilakukan operasi. Ingat saya, perawatnya Manurung," katanya.
Ia mengatakan bahwa kematian dari menantunya tersebut akibat kelalaian dari pihak Rumah Sakit Bunda Mulia Kisaran.
Sementara itu, penanggung jawab RS Bunda Mulia Kisaran, dr Binsar P Sitanggang, menyatakan tidak ada perbedaan antara pasien BPJS dan pasien umum.
"Kami malah senang bila pasien datang dengan BPJS, karena itu ditanggung biayanya semua," katanya.
Ia mengatakan bahwa terkadang masyarakat yang memilih jalur umum terkejut soal biaya.
"Yang jadi masalahkan, terkadang kalau udah pembayaran melalui umum, banyak yang protes. Kenapa lebih mahal. Jadi saya pastikan, tidak ada perbedaan antara pasien umum dan pasien BPJS," pungkasnya.
Penulis: Frida Anjani / SURYAMALANG.COM
Ikuti Berita Terkait Berita Viral Lainnya.