Wawancara Eksklusif

Video Wawancara Eksklusif dr IDG Nalendra Djaya Soal Temuan Varian Baru Covid-19 di Jatim

Sebanyak dua pekerja migran asal Sampang dan Jember telah terpapar varian baru covid-19.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: isy
saiful sholichfudin/suryamalang.com
Wawancara Eksklusif News Director Tribun Network sekaligus Pemred Harian Surya Febby Mahendra Putra (paling kanan) dengan Kepala RS Lapangan Indrapura (RSKI) Laksma Dr dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara SpB Sp BTKV (kedua kanan), dr Fauqa Arinil Aulia SpPK selaku Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSLI (ketiga kanan) dan Rahardian Jadid Ketua Relawan Pendamping Program Pendampingan Keluarga Covid-19 (paling kiri) di RS Lapangan Indrapura Surabaya, Kamis (20/5/2021). 

Ada beberapa pasien di tempat isolasi lain mencoba bunuh diri. Berikut hasil wawancara ekslusifnya.

Febby: Dok, bisa dijelaskan sehingga dua varian baru covid-19 itu masuk Jatim?

Nalendra: Saat masa mudik beberapa hari kemarin, Satgas penanganan covid telah menetapkan sikap dan langkah SOP atas pemulangan pekerja migran. Setiap mereka yang datang ke Jatim wajib dilakukan swab. Apakah mereka yang dari luar negeri itu terpapar covid termasuk varian baru atau tidak. Dari situlah awal mulanya ditemukan varian baru Covid-19.

Febby: Dari mana kita tahu varian baru Covid-19 tersebut?

Nalendra: Semua pekerja migran Indonesia (PMI) itu dilakukan tes Swab. Bagi yang positif wajib dikarantina dan diisolasi di Asrama Haji Sukolilo. Muncul kekhawatiran bahwa mereka yang positif itu berpotensi membawa mutan covid. Apalagi di Asia Tenggara sudah ditemukan varian baru covid. Begitu juga di India. Kami pun makin waspada.

Febby: Dengan melalukan apa sehingga diketahui varian baru Covid-19 yang dibawa PMI ?

Nalendra: Setiap pasien yang datang ke RSLI kami lakukan pemeriksaan ulang. Bahan pemeriksaan dikirim juga ke Balitbangkesndan ITB. Hasilnya diperoleh kedua PMI terpapar varian UK dan South Afrika.

Febby: Setelah keduanya positif membawa virus varian baru, apa langkah selanjutnya?

Nalendra: Kami pun, seluruh dokter spesilias, dokter umum, dan semua perawat di RSLI duduk bersama untuk mencari panduan klinik. Langkah apa yang perlu diambil. Kamipun harus menentukan langkah penatalaksanaan. Kami akhirnya melapor ke gubernur hingga ke BPPB pusat. Kesimpulannya kedua PMI terpapar covid varian baru.

Febby: Sebenarnya apa perbedaan covid lama dengan varian baru ini?

Nalendra: Varian baru covid sebenarnya ada tiga. Termasuk UK dan South Africa. Varian baru penyebarannya lebih hebat. Daya sebar bisa mencapai 75 persen. Kalau sebelumnya jarang berdampak pada pasien anak, varian baru bisa menyerang anak. Begitu juga gejala klinis yang jatuhnya akan berat kepada pasien. Ada varian ketiga yang masih diteliti WHO. Varian terakhir ini lebih bahaya. Meski Tubuh sudah dua kali divaksinasi masih bisa kena.

Febby: Apa yang harus dilakukan?

Nalendra: Sudah ada penatalaksanaan. Tata laksana yang sudah kami lakukan adalah memisah pasien terpapar varian baru. Ini sudah kami lalukan. Komorbit ditangani tersendiri. Mereka diisolasi tersendiri tidak campur dengan pasien covid pada umumnya.

Febby: Berapa lama pasien covid varian baru harus menjalani perawatan?

Nalendra: Bergantung kondisi kesehatannya. Jika pasien sebelumnya setelah sepuluh hari bisa dilakukan tes Swab. Varian baru harus 14 hari. Hari kelima belas bisa dites Swab. Harus dua kali tea Swab hasil negatif baru bisa pulang. Seperti pasien Jember kemarin sudah diperkenankan pulang. Yang Sampang juga sudah bisa pulang.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved