Wawancara Eksklusif

Impian Wali Kota Eri Cahyadi di HUT Surabaya ke-728 (Habis), 'Sampai Kapanpun Bu Risma Guru Saya'

Juga penegasan Cak Eri Cahyadi bahwa sampai kapanpun Tri Rismaharini atau Bu Risma, wali kota Surabaya sebelumnya, akan dianggap sebagai guru.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: isy
saiful sholichfudin/suryamalang.com
Wawancara Eksklusif News Director Tribun Network sekaligus Pemred Harian Surya Febby Mahendra Putra (kanan) bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di ruang kerja Balai Kota Surabaya, Jumat (28/5/2021). 

Surya: Style beda nggak harus seperti Bu Risma?
Eri: Ibu Risma ini sebagai seorang ibu. Misalnya saat mendatangi demo, Ibu bisa saja memarahi pendemo dengan karakter keibuannya. 'Kamu ini anak saya' seperti itu. Ibu nggak dilawan. Tapi, kalau saya menirukan, bisa gegeran dengan pendemo.

Surya: Masih kontak untuk meminta pendapat Bu Risma?
Eri: Saya masih kontak dengan beliau. Sebab, bagi saya, beliau adalah guru dan guru tak ada kalimat bekas. Sampai kapanpun beliau adalah guru saya. Sampai hari ini, saya masih kontak dengan guru SMP, guru ngaji, hingga para kiai untuk minta nasihat. Menurut saya, kesempurnaan memimpin ini ada ketika kesinambungan sesama untuk membangun. Saya masih cium tangan dengan para guru saya. Bu Risma juga merupakan guru dan orang tua seperti guru saya lainnya.

Surya: Kapan pertama Anda bertemu Bu Risma?
Eri: Ketika saya masuk (Dinas) Bina Program. Bertemu dengan Bu Risma. Saya kembali ditempa. Akhirnya, saya menjadi Plt Kepala Bagian Bina Program, kemudian Kepala Dinas Cipta Karya, Kepala Bappeko, baru menjadi wali kota.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved