Harga Mie Rebus Telor Rp 54 Ribu yang Bikin Heboh, Ini Pengakuan Dila Nuraulia

sebuah kedai di kawasan Puncak Kabupaten Bogor menjadi viral setelah salah satu netizen mengunggah harga mie rebus telor yang dipatok Rp54 ribu.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Bebet Hidayat
Istimewa/Tribun Bogor
Harga tak wajar seporsi mie instan di Puncak Bogor membuat heboh warganet. 

Setelah nota pembayaran tersebut diunggah di medsos, beredar pula nota pembayaran lain dengan nama kedai yang sama.

Di nota tersebut tertulis 6 gelas teh manis dipatok Rp 90 ribu, segelas kopi hitam Rp 10 ribu dan segelas teh tawar hangat Rp 8 ribu.

Unggahan nota pembayaran di salah satu kedai di Puncak Bogor ini diunggah di medsos Twitter pada Selasa (1/7/2021) dan kini sudah dibagikan lebih dari 6 ribu kali dan dihujani lebih dari 2 ribu komentar.

Malioboro

Sri Sultan Hamengkubowono X buka suara terkait harga pecel lele mahal di kawasan Malioboro yang viral.

Viralnya harga pecel lele di kawasan Malioboro, Yogyakarta, ini bermula saat seorang wisatawan mengeluh dalam sebuah video yang diunggah di TikTok.

Terkait hal ini, Sri Sultan mengatakan, pedagang yang sengaja membanderol harga mahal memang akan mendapatkan untung banyak.

Namun, ujarnya, hal tersebut justru membuat pelanggan enggan kembali ke warung milik si pedagang.

"Ya nuthuk (getok) maunya untung besar tapi buntung, durung karuan payu meneh (belum tentu laku lagi)."

"Kalau saya jualan itu untung secukupnya ya kan, tapi nambah pelanggan," bebernya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (31/5/2021), dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Sri Sultan meminta agar para pedagang di Malioboro dan sekitarnya dapat mengambil hikmah dari viralnya video soal harga pecel lele.

"Bagaimana dengan pengalaman kemarin itu menjadi teman-teman PKL di sana mengkoordinasikan potensi yang ada."

"Jangan hanya bicara Malioboro saja tapi lingkungannya juga bisa dikomunikasikan," pungkasnya.

Baca juga: Begini Cara Video TikTok Masuk FYP, Langsung Viral dan Viewer Bertambah Banyak, Berikut 7 Tipsnya

Mengutip Tribun Jogja, oknum pedagang yang membanderol harga pecel lele mahal tersebut adalah pedagang baru.

Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP), Adi Kusuma, mengatakan pedagang tersebut belum masuk dalam paguyubannya.

"Perihal video viral yang menyangkut PKL pecel lele yang ada di perwakilan, kami menyatakan bahwa memang sudah kami temukan oknum PKL tersebut."

"Tetapi saya nyatakan oknum tersebut belum masuk dalam paguyuban kami, karena oknum tersebut ternyata adalah pemilik baru dari pemilik lama yang baru dialihkan," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun Jogja, Kamis (27/5/2021).

Pedagang itu, lanjut Adi, baru berjualan sekitar dua bulan lalu.

Ia meneruskan tempat pemilik lama yang tak sanggup melanjutkan usahanya karena terdampak pandemi Covid-19.

Papan nama jalan Malioboro Jogjakarta
Papan nama jalan Malioboro Jogjakarta (Tribun Jogja)

Adi mengungkapkan, si pedagang tak tahu adanya paguyuban.

Si pedagang juga tak berkoordinasi setelah pengambilalihan manajemen tempat makan itu.

Ia pun dikenai sanksi dan mendapat pembinaan dari FKKP.

"Agar tidak terulang lagi kejadian serupa, kami dalam waktu dekat akan melakukan pendataan ulang di wilayah tersebut dan kami akan adakan penyuluhan ketertiban untuk semua PKL yang ada di Perwakilan," pungkasnya.

Imbas Viralnya Harga Pecel Lele Mahal di Kawasan Malioboro

Tiga tempat usaha di Jalan Perwakilan, Yogyakarta, ditutup sementara setelah video soal harga pecel lele mahal viral di media sosial.

Ketiga tempat itu terindikasi melakukan pelanggaran, yakni mematok harga secara tak wajar dan menerapkan cara berjualan yang menjebak.

"(Pesan) pecel lele kok cuma dikasih lele thok (saja), itu nggak boleh lagi."

"Kalau pecel lele ya komplit," tegas Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, usai meninjau pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro, Sabtu (29/5/2021), dilansir Tribun Jogja.

Heroe menambahkan, sanksi terberat pada para pedagang yang melanggar adalah penutupan tempat usaha secara permanen.

Baca juga: Sikap Tega Ayya Renita Maki-maki Putri Anne Jadi Sorotan, Istri Arya Saloka Beri Jawaban Tak Terduga

Pasalnya, kata Heroe, berjualan dengan cara menjebak berpotensi membuat nama Malioboro menjadi jelek.

"Ini sudah kesepakatan kita semua kalau ada yang melanggar dan ada yang membuat Malioboro tidak baik di mata orang ya kena sanksi," ujarnya.

Kronologi Viralnya Harga Pecel Lele Mahal di Kawasan Malioboro

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial curhatan netizen soal pedagang kaki lima 'nuthuk' atau menaikkan harga di luar batas.

Dia menyatakan, kejadian itu terjadi di Malioboro.

Unggahan tersebut menyebar begitu cepat di berbagai medsos, mulai Twitter, Facebook, dan Instagram.

Bahkan, pada Rabu (26/5/2021) siang, keyword Malioboro menjadi trending topik Twitter tanah air, sekaligus menampar jargon kota pariwisata.

Dalam konten itu, akun Tiktok bernama @aulroket secara gamblang mengeluhkan mahalnya harga pecel lele, yang dibanderol hingga Rp37 ribu.

Dengan rincian, Rp20 ribu untuk seporsi lele, Rp7 ribu nasi putih, serta Rp10 ribu untuk lalapan di sebuah warung lesehan.

"Gua nggak mau nyebut lah, pokoknya di deretan ini, kenapa kapitalis banget, hallo?"

"Jadi, buat kalian, viewer gue orang Yogya, coba kasih tau, kenapa makan di daerah sini tuh harganya suka tak sesuai," ujarnya.

Penulis: Sarah Elnyora/ SURYAMALANG.COM

Ikuti berita warung viral di puncak Bogor, berita viral, Puncak Bogor lainnya. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved