5 Bocah Perempuan Jadi Korban Kebejatan Oknum Guru Ngaji, Diberi Hadiah Uang dan Baju Agar Tak Lapor
Perlakuan cabul oleh seorang oknum guru ngaji HS pada 5 bocah perempuan rupanya sudah dilakukan sudah berulangkali.
SURYAMALANG.COM - Lima bocah perempuan yang rata-rata berusia 8 tahun diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh oknum ngaji mereka di Penjaringan, Jakarta.
Perbuatan asusila oknum guru ngaji pada anak-anak perempuan di bawah umur itu terbongkar ketika para korban berterus terang pada orangtuanya.
Di saat kasus ini terungkap dan dilaporkan ke polisi, oknum guru ngaji, HS (50) yang diduga sebagai pelaku tersebut melarikan diri ke daerah Pandeglang, Banten.
Dugaan pencabulan dengan korban 5 bocah perempuan itu dibenarkan Ketua RT tempat tinggal HS di Penjaringan, Tarso.
Tarso mengatakan, warga di lingkungannya mengadukan tindakan bejat Heru yang telah mencabuli lima orang anak di bawah umur.
"Jadi ini berdasarkan aduan warga ke saya. Muridnya itu ada lima orang, perempuan semua, kurang lebih berusia delapan tahun," kata Tarso.
Salah satu orang tua korban, MA mengatakan, terungkapnya kebejatan Heru bermula saat anaknya, A, mengeluhkan rasa sakit di kemaluannya.
Kala itu pada Kamis (3/6/2021) malam, A pulang ke rumah dengan rasa sakit yang dikeluhkannya kepada sang ibu.
"Itu terungkapnya setelah anak saya ngomong ke saya pas malam Jumat," kata MA saat ditemui di kediamannya, Senin.
"Anak saya katanya mau buang air kecil ngerasa perih (di kemaluannya)," sambung MA.
Karena merasa ada yang tidak beres, MA mulai mencecar anaknya sampai akhirnya A mengakui bahwa dirinya telah dicabuli oleh Heru.
MA awalnya masih menyimpan kepedihan itu dalam-dalam saat tahu anaknya telah dicabuli.
Namun, karena ternyata korban pencabulan ini tak hanya satu orang.
MA akhirnya buka suara.
Terlebih ketika korban sebelumnya sudah membeberkan dugaan pencabulan ini ke warga setempat.