13 Ciri-Ciri Tertular Covid-19 pada Anak, Ciri Covid pada Balita Berbeda dengan Orang Dewasa
kenali ciri-ciri gejala tertular Covid-19 pada anak, ada perbedaan dengan orang dewasa, pada anak akan demam dan batuk
Sementara itu, berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak-anak rentang usia 0-5 tahun menyumbang 2,8 persen kasus, sedangkan usia 6-18 tahun angka kasus Covid-19 mencapai 9 persen. Kondisi ini semakin buruk dengan tingginya jumlah kematian anak yang terkait Covid-19.
Minimnya testing atau pengujian Covid-19 menjadi masalah besar termasuk dalam menentukan kasus Covid-19 pada anak. Indonesia dinilai masih jauh jumlah testingnya dibandingkan dengan negara lain.
Masih tingginya kasus Covid-19 yang terjadi pada anak menjadi kekhawatiran yang serius apalagi pemerintah akan membuka pembelajaran tatap muka pada juli mendatang. Di Jakarta sendiri yang terbaru, Pemprov DKI menghentikan sementara uji coba pembelajaran tatap muka di ibukota, serta menerapkan bekerja dari rumah atau WFH hingga 75 persen.
Lalu, apa saja gejala Covid-19 pada anak? Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bayi berusia di bawah satu tahun dan anak-anak yang memiliki kondisi atau penyakit tertentu lebih rentan mengalami gejala parah jika terinfeksi Covid-19.

Berikut ini sejumlah kondisi yang bisa meningkatkan risiko anak-anak mengalami gejala COVID-19 lebih parah dibandingkan anak-anak tanpa kondisi medis apa pun, yaitu:
- Asma atau penyakit paru kronis
- Diabetes
- Kondisi genetik, neurologis, atau metabolik
- Penyakit sel sabit
- Penyakit jantung sejak lahir
- Imunosupresi atau kondisi di mana sistem kekebalan imun melemah karena kondisi medis tertentu atau sedang dalam pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan
- Anak-anak dengan berbagai kondisi kronis yang mempengaruhi banyak bagian tubuh
- Obesitas
Sementara itu, gejala COVID-19 pada anak mirip dengan gejala yang dialami oleh kebanyakan orang dewasa. Akan tetapi, gejala COVID-19 paling umum yang dirasakan oleh anak terinfeksi COVID-19 adalah demam dan batuk.
Namun, anak juga bisa mengalami sejumlah gejala COVID-19 berikut ini:
- Demam atau meriang
- Batuk
- Hidung tersumbat atau pilek
- Kehilangan indra penciuman
- Sakit tenggorokan
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Diare
- Mual atau muntah
- Sakit perut
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot atau tubuh
- Hilangnya nafsu makan, terutama pada bayi berusia di bawah satu tahun.
Baca juga: Satgas Covid-19 Ponorogo Bersiap Dirikan Tenda Darurat dan Tambah Jumlah Nakes
Gejala Covid-19 pada anak-anak itu bisa terjadi satu, dua atau bahkan beberapa hal. Namun, agar lebih pasti, orang tua sebaiknya membawa anak untuk tes swab guna memastikan positif Covid-19 atau tidak jika terjadi sejumlah gejala di atas,
Itulah beberapa gejala Covid-19 pada anak-anak. Tetap patuhi protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 semakin ganas.
Tempat yang harus dihindari
Sementara itu, untuk mencegah penularan varian Delta yang cepat ini, ada sejumlah lokasi yang disarankan untuk dihindari menurut situs Inline yang dilansir dari Kompas Tren. Lokasi tersebut adalah:
1. Bar atau kafe
Para ahli menyebutkan bahwa bar atau kafe merupakan salah satu tempat berisiko penularan Covid-19 selama pandemi.
Memang memakai masker dan menjaga jarak bisa membantu mengurangi risiko, namun ketika berada di bar atau kafe, protokol kesehatan itu sulit dilakukan karena harus makan atau minum.
2. Gedung konser atau tempat ibadah
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan agar jangan menghadiri pertemuan yang melibatkan sekitar 10 orang atau lebih karena beririsiko terpapar virus.
Hal itu karena pertemuan itu berpotensi menimbulkan kontak dengan orang yang memiliki virus. Sementara jaga jarak akan sulit dilakukan pada pertemuan itu.
3. Transportasi umum
Jaga jarak sulit dilakukan di dalam transportasi umum. Selain itu, kontak langsung dengan sesama penumpang pun berlangsung lama sehingga transmisi virus akan terjadi dengan cepat.
Apalagi, di kota-kota besar, transportasi umum cenderung penuh dan sesak.
Menurut Tony Abate, penumpang harus waspada terhadap permukaan yang sering disentuh pada transportasi, termasuk pegangan tangan dan tarikan pintu.
4. Pasar
Pasar juga berpotensi tinggi penularan virus varian Delta karena merupakan tempat orang berkumpul.
Di pusat perdagangan ini juga orang cenderung padat dan berdesakkan. Protokol kesehatan jaga jarak akan sulit dilakukan.
5. Sekolah
Sekolah juga menjadi lokasi potensial penularan virus corona varian baru. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pernah muncul klaster di Sekolah Calon Perwira TNI AD (Secapa AD) di Bandung dengan jumlah kasus positif mencapai 1.262.
6. Tempat kerja
Tempat kerja, terutama lokasinya tertutup, juga harus dihindari karena rawan Covid-19. Apalagi jika lokasi kerja itu memiliki ventilasi yang buruk sehingga berisiko terjadinya penularan virus corona.
Sumber: Sonora.id