BERLAKU Mulai 1 Juli 2021, Hadiri Acara Pernikahan Tamu Wajib Bawa Kartu Vaksin Covid-19

Untuk menekan penyebaran Covid-19, pemerintah kecamatan di Palangkara mewajibkan setiap tamu yang menghadiri pernikahan membawa kartu vaksin

Editor: Bebet Hidayat
Antara via Kompas.com
Ilustrasi resepsi pernikahan saat pandemi 

Hal tersebut dilakukan karena semakin tingginya BOR (Bed Occupancy Ratio) atau angka penggunaan tempat tidur di rumah sakit (RS) rujukan pasien Covid-19 yang mencapai hampir 90 persen.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berharap, fasilitas ini bisa digunakan warga yang tanpa gejala atau OTG.

Misalnya, bagi yang tidak sesak nafas atau tidak merasakan keluhan lainnya. Sehingga, rumah sakit rujukan bisa digunakan bagi pasien Covid-19 dengan gejala.

"Ada tambahan 2 gedung, kapasitasnya sekitar 160-200 orang," kata Cak Eri di Surabaya, Senin (28/6/2021).

Ia mengungkapkan, banyak masyarakat yang harus mengantre bagi yang akan menggunakan instalasi Gawat Darurat (IGD). Ini akibat penuhnya pasien Covid-19 di sejumlah RS.

"Sehingga, bagi yang OTG bisa di Asrama Haji. Yang di RS kalau membaik, langsung pindah ke Asrama Haji," kata Cak Eri.

Kasus Covid-19 di Kota Surabaya mengalami tren kenaikan akhir-akhir ini. Dalam satu pekan, kasusnya naik lebih dari seribu kasus.

Cak Eri menjelaskan, bahwa jumlah pasien di Asrama Haji juga cukup banyak. Saat ini, jumlah total yang ada di Asrama Haji sudah mencapai 480 orang.

“Walaupun ini OTG, tapi ini perlu diwaspadai betul. Insya Allah yang ada di Asrama Haji cepat sembuh, karena OTG 3-4 hari sudah sembuh ya. Di RS butuh waktu lama mungkin," tambahnya.

Di Asrama Haji, para pasien diharuskan berolahraga dan senam secara rutin. Juga, diisi ibadah keagamaan seperti sholat berjamaah dan tausyiah.

"Imunnya terus didorong naik. Sebab, kalau kena Covid-19 terus bahagia batinnya, insya Allah imunnya cepat meningkat, dan insya Allah cepat sembuh,” ujarnya.

Di samping itu, Cak Eri juga berharap kepada warga Kota Surabaya terus meningkatkan kewaspadaannya. Termasuk, memeriksakan secara mandiri apabila merasakan gejala kurang enak badan.

“Tolong segera periksa, tolong selamatkan orang tua, anak istri dan keluarga njenengan semuanya. Ayo masuk Asrama Haji kalau memang sudah OTG,” harapnya.

Cak Eri juga menjelaskan, bahwa saat ini kasus Covid-19 banyak ditemukan dari satu keluarga. Bukan hanya satu anggota keluarga saja, melainkan pada semua orang yang tinggal dalam satu atap.

"Kalau ada orang yang kena Covid-19 tapi masih ingin di rumah, kan kasihan orang tua, keluarga dan istrinya. Betapa menyesalnya nanti ketika kita menularkan ke orang yang kita cintai," katanya.

Tak berhenti di sini, Pemkot Surabaya juga akan menyiapkan alternatif tempat ruang isolasi apabila dibutuhkan.

Di antaranya lapangan, misalnya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) atau tempat lainnya. Namun, ini masih terus dikaji oleh jajaran Pemkot Surabaya.

“Yang pasti, saya dan jajaran Pemkot Surabaya akan berjuang habis-habisan, yang penting warga Surabaya sehat,” pungkasnya.

(Faturahman/Firman Rachmanudin/Bobby Constantine/Putra Dewangga)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved