Temulawak

Resep Membuat Jamu Temulawak untuk Tingkatkan Produksi ASI, Caranya Cukup Mudah dengan Bahan Dapur

Berikut cara membuat jamu Temulawak yang dipercaya bisa untuk meningkatkan produksi ASI.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Canva.com
ILUSTRASI - Cara membuat jamu Temulawak mampu meningkatkan produksi ASI. 

SURYAMALANG.COM - Berikut cara membuat jamu Temulawak yang dipercaya bisa untuk meningkatkan produksi ASI.

Resep membuat jamu temulawak sendiri ternyata cukup mudah dengan menggunakan bahan-bahan yang terdapat di dapur. 

Seperti diketahui temulawak merupakan salah satu tanaman khas Indonesia yang sering digunakan menjadi olahan jamu.

Memiliki segudang khasiat, temulawak sering disajikan untuk meningkatkan imunitas di masa pandemi saat ini.

Salah satunya juga mampu meningkatkan produksi ASI atau Air Susu Ibu jika dikonsumsi secara rutin.

Baca juga: Manfaat Temulawak, Kunyit, Jahe Merah dan Kemuning Berkhasiat Mengobati 30 Jenis Penyakit, Apa Saja?

Seperti diketahui minuman herbal ini cukup mudah dikembangbiakan dan cukup diolah untuk berbagai menu sehingga nyaman dikonsumsi.

Namun, tanaman rimpang ini juga terbukti memiliki kandungan lain yang sama baiknya, seperti zat tepung dan minyak atsiri, yang dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta bersifat antiinflamasi.

Minyak atsiri pada temulawak sendiri terdiri atas zat-zat seperti d-kamfer, siklo isoren, mirsen, tumerol, xanthorrhizol, zingiberen, dan zingeberol.

Temulawak juga mengandung serat kasar, abu, protein, dan mineral meski dalam jumlah yang lebih sedikit.

Kandungan lain yang tidak bisa diremehkan dari temulawak adalah antioksidan, seperti flavonoid, fenol dan kurkumin.

Antioksidan ini dapat mencegah beberapa penyakit yang disebabkan oleh paparan radikal bebas.

Kandungan-kandungan di atas menghasilkan khasiat temulawak bagi kesehatan manusia.

Selain bersifat antioksidan, penelitian menyebut temulawak juga memiliki kemampuan melindungi organ hati (hepatoproteksi), antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antimikroba, antihiperlipidemia, antikolera, hingga antibakteri.

Tanaman ini bisa tumbuh secara liar dan budidayanya tak memerlukan penanganan khusus, bahkan sering dianggap sebagai tanaman ilalang.

Salah satunya untuk kesehatan yakni menurunkan risiko terkena penyakit jantung, penyakit yang jadi penyebab nomor satu kematian terbanyak di dunia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved