Berita Lumajang Hari Ini

Bupati Lumajang Thoriqul Haq Ajak Warga untuk Buang Limbah Masker Secara Benar

Bupati Lumajang Thoriqul Haq meminta agar pihak Kecamatan dapat menyosialisasikan bahayanya limbah masker bila tak diolah dengan benar.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: isy
SURYAMALANG.COM/Dyan Rekohadi
ILUSTRASI - pilihan jenis masker 

Berita Lumajang Hari Ini
Reporter: Tony Hermawan
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | LUMAJANG - Masker sekali pakai menjadi barang yang banyak diburu orang selama pandemi karena  dapat menangkal penularan Covid-19.

Namun banyaknya orang yang membutuhkan masker sekali pakai, walhasil menciptakan  permasalahan lingkungan baru.

Limbah masker terkadang sering ditemukan tergeletak di jalanan dan sampah tanpa dimusnahkan secara benar.

Kondisi ini pun juga terjadi di Lumajang.

Sehubungan dengan hal itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq meminta agar pihak Kecamatan dapat menyosialisasikan bahayanya limbah masker bila tak diolah dengan benar.

Sebab jika tidak ditangani, limbah-limbah tersebut dapat menjadi medium penularan penyakit.

"Saya minta pak Camat mensosialisasikan masker sekali pakai yang digunakan masyarakat untuk langsung dibuang. Namun sebelum dibuang harus dicuci dulu lalu potong/sobek masker," kata Thoriq.

Menurutnya, pemotongan penting untuk menghindari penyalahgunaan limbah masker.

"Yang penting ini edukasi ke masyarakatnya, untuk selesai pakai langsung sobek dan buang agar limbah masker tidak disalah gunakan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati mengatakan, pembuangan limbah masker sekali pakai harus dilakukan dengan baik seperti penyediaan tempat sampah khusus.

Tujuannya agar tidak memberikan efek buruk terhadap lingkungan.

Salah satu caranya dengan memusnahkan limbah masker sekali pakai menggunakan alat khusus bernama insinerator.

Insinerator merupakan alat yang digunakan untuk membakar sampah menggunakan bahan organik.

"Di Kabupaten Lumajang ada 2 rumah sakit yang mempunyai insinerator, di RSUD dr Haryoto dan RS Wijaya Kusuma," terangnya.

Sementara untuk fasilitas kesehatan lain yang tidak memiliki insinerator, Yuli mengungkapkan bakal ada pelibatan pihak ketiga yang secara khusus mengelola limbah medis dengan pengelolaan sesuai standar pengelolaan limbah B3.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved