Berita Bangkalan Hari Ini
Motif Asmara di Balik Aksi Penembakan di Bangkalan, Eksekutornya Ternyata 'Pacar Baru' istri Korban
Polisi mengungkap adanya motif asmara di balik aksi penembakan dengan korban ES (39), warga Dukuh Pakis, Surabaya yang terjadi di Bangkalan
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BANGKALAN – Peristiwa penembakan bak koboi di Bangkalan berhasil dituntaskan polisi dalam waktu singkat.
Tim gabungan Satreskrim Polres Bangkalan dan Ditreskrimum Polda Jatim berhasil menangkap 3 pelaku di 3 kota berbeda hanya dalam waktu 3 jam.
Polisipun mengungkap adanya motif asmara di balik aksi penembakan dengan korban ES (39), warga Dukuh Pakis, Surabaya itu.
Eksekutor penembakan, SY (33) ternyata adalah pria idaman lain yang diketahui tengah dekat dengan istri korban ES.
Bahkan pelaku SY ini sudah dikenal oleh anak korban sebagai 'pacar baru' ibunya.
Kesaksian anak korban inilah yang membantu polisi bisa bergerak cepat menangkap para pelaku yang terdiri dari 3 orang.
Para pelaku ditangkap di tempat berbeda di Sidoarjo dan di Surabaya.
Ketiga pelaku penembakan itu yakni SY (33), warga Kelurahan Sawahan, Surabaya, DD (34), warga Dukuh Pakis, Kota Surabaya, dan FZ (35), warga Kelurahan Kraton, Kabupaten Bangkalan.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan, ketiga pelaku mempunyai peran berbeda.
SY berperan sebagai eksekutor penembakan.
DD berperan memutus kabel Wi-fi di sekitar lokasi penembakan.
Sedangkan FZ berperan sebagai pencari informasi keberadaan korban sekaligus memberitahu lokasi korban ketika hendak dieksekusi.
“Motif sementara dari peristiwa penembakan itu, ada hubungan asmara namun kami akan mendalami kembali. Tersangka SY merasa sakit hati setelah diketahui berhubungan dengan isteri korban hingga tersangka melakukan penembakan,” ungkap Nico.
Selain senpi rakitan berikut sisa tujuh peluru kaliber 38, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lain seperti dua proyektil .
Satu proyektil ditemukan di lokasi kejadian dan satu proyektil lainnya dikeluarkan dari tubuh korban ES.