Temulawak
Resep Jamu Temulawak untuk Obat Demam dan Batuk Pada Anak, Cukup Pakai Bahan-bahan Dapur
Berikut adalah resep jamu temulawak yang bisa dijadikan sebagai obat demam dan batuk pada anak-anak.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
Jika mengalami gangguan pernapasan, misalnya terlihat memburu dan tersengal-sengal, anak balita harus segera ditangani oleh dokter.
Anak balita yang napasnya terlihat memburu dan tersengal-sengal mungkin mengalami infeksi pada bagian dadanya, apalagi bagi anak balita yang baru saja terkena flu atau pilek.
Sementara itu, sebelum ditangani oleh dokter, usahakan pemberian minuman air putih hangat lebih banyak dari pada biasanya dan usahakan pula membuat ruang kamarnya menjadi lebih lembab.
Misalnya, dengan cara meletakkan panci yang berisi air panas, sehingga uapnya memenuhi ruangan dan dihirup oleh sang buah hati.
3. Sering BAB
JIka kerap buang air besar (BAB) atau terkena diare saat demam, anak perlu dilarikan ke dokter. Apalagi, anak mengalami diare yang disertai dengan muntah-muntah.
4. Menolak makanan padat
Balita usia 6-12 bulan yang menolak makanan padat, besar kemungkinan mengalami radang tenggorokan.
Jangan paksakan anak menelan makanan padat (keras) apalagi bila diiringi demam.
Berikan saja anak susu sebagai pengganti makanan padat.
Selanjutnya, berikan obat penurun panas sesuai dengan aturan pakai yang ada pada kemasan. JIka dalam waktu dua hari tindakan tersebut tidak menyembuhkan, anak perlu mendapat penanganan dokter.
5. Sering bersin-bersin
Jika anak balita sering bersin-bersin dan keluar cairan ingus dari hidungnya, besar kemungkinan mengalami radang tenggorokan karena infeksi virus influenza.
Pada umumnya, kepada penderita dianjurkan untuk minum air hangat guna meringankan efek radang tenggirokan yang dialami.
Bila dalam waktu 2 hari tindakan tersebut tidak membawa hasil, anak perlu dibawa ke dokter.
6. Mengeluh telinga sakit
Jika anak mengeluh telinganya sakit atau anak balita yang belum mampu berbicara terlihat menangis sambil menarik-narik daun telinganya, besar kemungkinan terkena radang pada bagian tengah telinganya.
Gejala ini memerlukan penanganan dokter, terlebih jika sudah terjadi infeksi yang ditandai oleh keluarnya cairan berwarna keruh dan kental dari telinga.
7. Bintik merah
Jika muncul bintik merah muda pada tubuh anak balita setelah mengalami demam beberapa hari, besar kemungkinan dia terserang virus roseola infentum.
Virus menular ini biasa menyerang anak balita yang berusia 6 bulan hingga 3 tahun.
Segeralah dibawa ke dokter ahli jika anak ditemukan mengembangkan bintik merah muda di kulit.
8. Muncul bercak
Jika mengalami demam yang dibarengi munculnya bercak-bercak, besar kemungkinan anak terkena rubella atau campak jerman.
Namun, ada kemungkinan juga dia terkena cacar air jika bercak-bercak yang timbul di badan tampak melepuh.
Pada umumnya, suhu badan anak akan segera kembali normal dalam waktu beberapa hari.
Bila demamnya tetap muncul, jalan terbaik adalah segera menghubungi dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Nah, itu tadi cara mengolah temulawak untuk obat demam dan batuk pada anak dan beberapa gejala lanjutan yang butuh penanganan dokter.
Semoga bermanfaat!
Penulis: Frida Anjani / SURYAMALANG.COM
Ikuti berita terkait temulawak, manfaat temulawak untuk wajah, manfaat temulawak untuk wajah berjerawat dan cara membuat masker temulawak lainnya.