Tips Menjaga Kesehataan Jantung Bagi Penderita Covid-19 Saat Isolasi Mandiri
Simak beberapa tips menjaga kesehatan jantung bagi penderita virus corona atau Covid-19 yang tengah melakukan isolasi mandiri.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Simak beberapa tips menjaga kesehatan jantung bagi penderita virus corona atau Covid-19 yang tengah melakukan isolasi mandiri.
Tidak hanya pasien berisiko tinggi, pasien yang menjalani isolasi mandiri juga berisiko mengalami masalah jantung.
Meski kebanyakan pasien Covid-19 akan sembuh tanpa perawatan khusus, tetapi menjaga kondisi kesehatan, khususnya jantung perlu dilakukan agar tidak terjadi perburukan.
Dilansir dari situs Tribun Wow, dijelaskan jika Covid-19 dapat memengaruhi jantung dalam banyak cara.
Jantung dan paru-paru bekerja sama untuk memberikan tubuh tingkat oksigen yang tepat.
Ketika paru-paru terkena penyakit pernapasan, seperti Covid-19, itu dapat menyebabkan lebih banyak tekanan pada jantung.
Itulah salah satu alasan mengapa orang dengan penyakit jantung berisiko tinggi mengalami gejala parah dan komplikasi yang disebabkan oleh Covid-19.
Selain itu, virus itu sendiri diketahui bisa menyerang jantung dan membuat kerusakan terhadap jantung atau peradangan di otot jantung.
Menurut ahli jantung di Rumah Sakit Beaumont, Dr. Kavitha Chinnaiyan, Covid-19 dapat menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung, radang otot jantung, dan pembekuan darah di paru-paru.
Dalam beberapa kasus, cedera jantung akibat Covid-19 dapat meninggalkan kerusakan permanen.
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan jantung ketika terinfeksi Covid-19.
1. Pahami fakor risiko
Menurutnya langkah pertama yang bisa dilakukan untuk menjaga jantung tetap sehat adalah dengan mengetahui faktor risiko penyakit jantung.
“Penyakit jantung adalah akibat dari banyak faktor seperti tekanan darah tinggi, diabetes, merokok, kondisi peradangan, depresi dan kolesterol tinggi,” jelas Dr. Chinnaiyan.
“Kondisi ini meningkatkan risiko serangan jantung dan masalah di masa depan, terutama seiring bertambahnya usia dan pada wanita setelah menopause."