BPCB Jatim Lakukan Survei Penyelamatan Struktur Bata Kuno di Persawahan Kota Blitar

Berita Blitar Hari Ini
Reporter: Samsul Hadi
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | BLITAR - BPCB Jatim ingin mencari potensi bangunan cagar budaya dalam survei penyelamatan struktur bata kuno di areal persawahan Kelurahan Karangtengah, Sananwetan, Kota Blitar.

Pencarian potensi bangunan ini untuk menentukan apakah perlu dilakukan ekskavasi penyelamatan terhadap temuan struktur bata kuno di lokasi.

"Sebelum melangkah ke ekskavasi, kami lakukan survei dulu. Apakah temuan struktur bata kuno berpotensi untuk dilakukan ekskavasi penyelamatan," kata Arkeolog BPCB Jatim, Nonuk Kristiana, Senin (20/9/2021).

Nonuk mengatakan dalam survei penyelamatan, Tim BPCB Jatim akan menggali beberapa titik di lokasi temuan struktur bata kuno.

"Kami lakukan penggalian di beberapa titik untuk melihat potensi bangunan," ujarnya.

Dikatakannya, saat ini, BPCB Jatim belum bisa mengidentifikasi bangunan pada temuan struktur bata kuno di lokasi.

BPCB Jatim belum tahu apakah bangunan pada struktur bata kuno berupa talud, bagian candi, atau tempat petirtaan.

"Kami juga belum tahu temuan struktur bata kuno ini periodisasi masa apa. Karena tidak ada temuan relief mencirikan masa dan tidak ada pahatan angka tahun. Kami belum bisa interprestasi periodisasi. Untuk itu, survei ini untuk mengetahui bentuk dan fungsi pada obyek ini," katanya.

Seperti diketahui, Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim melakukan survei penyelamatan terhadap temuan struktur bata kuno di areal persawahan Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.

Survei penyelamatan dilakukan selama lima hari mulai Senin (20/9/2021) sampai Jumat (24/9/2021).

Tim BPCB Jatim sebelumnya sudah mengecek ke lokasi pada awal Mei 2021.

Tim BPCB Jatim melakukan penanganan temuan di dua titik di lokasi.
Penanganan pertama, yaitu, mengidentifikasi temuan benda berupa jambangan dari batu.
 

Selain itu, Tim BPCB juga mengidentifikasi temuan struktur bata kuno di lokasi tepatnya di belakang bangunan RSUD Mardi Waluyo.

Hasil identifikasi, Tim BPCB menemukan dua sisi bangunan struktur bata kuno di lokasi.

Satu sisi bangunan struktur bata mengarah utara-selatan dengan panjang 330 cm tersusun tujuh lapis bata dengan ketinggian 64 cm.

Satu sisi struktur bata lagi yang di bagian ujung selatan mengarah ke timur.

Struktur bata yang mengarah ke timur ini sudah tampak di permukaan tanah panjangnya 190 cm dengan lebar 30 cm dan tinggi 105 cm yang tersusun 11 lapis bata.
Posisi struktur bata kuno itu berada di saluran irigasi persawahan warga.