Aksi Ibu Kandung Paksa Anak Jadi Pengemis di Palembang, Tak Segan Pukul Saat Hasil Kurang Banyak

Belum lama ini beredar sebuah video viral yang menunjukkan seorang wanita melakukan pemukulan kepada anak kecil.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
Instagram
Aksi Ibu Kandung Paksa Anak Jadi Pengemis di Palembang, Tak Segan Pukul Saat Hasil Kurang Banyak 

SURYAMALANG.COM - Belum lama ini beredar sebuah video viral yang menunjukkan seorang wanita melakukan pemukulan kepada anak kecil di dekat lampu merah Simpang Charitas, Palembang

Usut punya usut ternyata sosok wanita itu adalah ibu kandung sang anak yang memaksa buah hatinya untuk menjadi pengemis

Bahkan, sang ibu kandung tak segan untuk memukul anaknya jika hasil mengemis yag didapatkan kurang banyak. 

Aksi ibu kandung paksa anak jadi pengemis itu pun langsung mejadi perhatian banyak orang.

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polrestabes Palembang pimpinan Iptu Fifin Sumailan berhasil menangkap Oktarina (21) ibu kandung yang memukul/menganiaya anaknya sendiri inisial D (6) di kediamannya, Jalan H Gub Bastari, Lorong Harapan Jaya, Belakang Gedung Golden Sriwijaya Jakabaring, Senin (11/10/2021).

Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi melalui Kanit PPA, Iptu Hj Fifin Sumailan ketika dikonfirmasi mengatakan penangkapan berawal pihaknya menerima video viral penganiayaan terhadap anak.

"Unit PPA langsung mendapat perintah Kasat Reskrim untuk mengamankan pelaku, setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi saksi mendapatkan keberadaan pelaku, langsung kita amankan pelaku dirumahnya," ujar Iptu Fifin ditemui diruang kerjanya, Senin (11/10/2021) dikutip dari Tribunnews

Motif penganiayaan berdasarkan pengakuan pelakunya, karena sang anak (korban) tidak mendapatkan uang untuk disetorkan kepada ibunya.

Ibu paksa anak jadi pengemis
Ibu paksa anak jadi pengemis (Tribunnews)

"Karena tidak mendapatkan uang makanya korban dipukul. Dalam sehari korban bisa mendapatkan uang mulai Rp 150 ribu - Rp 350 ribu," jelasnya.

Selanjutnya Unit PPA akan bekerjasama dengan Dinas Sosial apakah korban akan dititipkan di panti sosial.

Atas kejadian tersebut, korban diketahui mengalami trauma bahkan saat dibawa ke Unit PPA, anak pelaku bersembunyi dan lari ketakutan saat melihat ibunya sendiri karena sering dipukuli.

"Nanti kita koordinasikan kembali apakah korban akan diserahkan ke panti sosial atau ada neneknya yang menjamin akan diasuh," terangnya.

Sementara pelaku Oktarina di hadapan polisi mengaku telah mengajak anak kandungnya mengemis selama satu tahun dua bulan.

Ibu tiga orang anak ini, mengaku hanya mengajak D untuk mengemis di sekitaran lampu merah Simpang Charitas.

Wanita yang dipenuhi tato pada tangannya ini dalam satu hari menargetkan kepada anaknya uang hasil mengemis yang didapat mencapai Rp 350 ribu.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved