Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Nasib Mimin Istri Muda Yosef Saat Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Tak Dapat Nafkah Suami

- Beginilah nasib Mimin istri muda Yosef saat kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih bergulir. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Suryamalang.com/kolase Tribunnews.com/Tribun Jabar/Dwiki MV
Potret Amalia (kiri) korban pembunuhan anak di Subang, Yosef (tengah) dan Mimin (kanan) 

SURYAMALANG.COM - Beginilah nasib Mimin istri muda Yosef saat kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih bergulir. 

Sudah hampir dua bulan berlalu dan masih belum diketahui siapa pembunuh Tuti dan Amalia, membuat hidup Mimin kini terlunta-lunta. 

Yosef sang suami yang masih sering diselidiki polisi terkait pembunuhan ibu dan anak di Subang itu kini sudah tidak lagi memberikan nafkah kepada Mimin

Istri muda Yosef (55), Mimin Mintarsih (51), adalah satu di antara pihak yang menjadi  sasaran tudingan miring terkait pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

Akibatnya, hubungan Mimin dan Yosef kini sudah tak seperti dulu lagi.

Potret Yosef (KIRI), Tuti (TENGAH) dan Amalia (KANAN)
Potret Yosef (KIRI), Tuti (TENGAH) dan Amalia (KANAN) (Tribunnews)

Kehidupan rumah tangga Mimin dan Yosef sama sekali berubah sejak kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Jalancagak, Subang, 18 Agustus 2021 silam.

Sejak ia dan Yosef intensif diperiksa, Mimin Mintarsih mengaku sudah tak mendapat nafkah lagi dari Yosef.

Bahkan, komunikasi mereka nyaris putus semenjak peristiwa berdarah itu.

Mimin sempat menangis kala curhat bahwa sang suami kini sudah tidak lagi menafkahinya.

Diketahui, wanita paruh baya itu saat ini mendapat nafkah dan hidup bergantung dari anaknya.

Hal itu disampaikan oleh Deden Nasution selaku tim kuasa hukum dari Mimin.

Deden membenarkan bahwa saat ini untuk kebutuhan sehari-hari Mimin didapatkan dari anaknya yang sudah bekerja.

"Untuk nafkah sehari-hari memang saat ini klien kami Bu Mimin dapat dari anaknya yang sudah bekerja," ujar Deden dikutip dari Tribun Jabar, Senin (11/10/2021).

"Jadi untuk makan serta kebutuhan dapur saat ini sama anaknya," sambungnya.

Deden juga mengatakan, Mimin dan Yosef sudah tidak tinggal satu atap sejak tragedi berdarah pembunuhan ibu dan anak tersebut.

Mimin kini hanya tinggal bersama anak-anaknya.

Sementara Yosef tinggal bersama sang adik, Mulyana.

"Memang sejak dari awal kasus, Bu Mimin sama Pak Yosef tidak tinggal serumah, Bu Mimin tinggal bersama dengan anaknya, sementara Pak Yosef tinggal bersama dengan adiknya," katanya.

Yosef beserta tim kuasa hukumnya saat ziarah ke makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di TPU Istuning, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (8/10/2021) sore.
Yosef beserta tim kuasa hukumnya saat ziarah ke makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di TPU Istuning, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (8/10/2021) sore. (Tribun Jabar/Dwiki MV)
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-Inside-MediumRectangle'); });

Mimin Bersumpah

Belum terungkapnya kasus tersebut membuat berkembangnya isu atau tudingan bahwa ada motif tahta dan asmara.

Maka, tak pelak bila akhirnya kasus tersebut di antaranya mengarah kepada Yosef (55) dan istri mudanya, Mimin Mintarsih.

Yosef merupakan suami Tuti Suhartini dan ayah dari Amalia Mustika Ratu.

Pria beristri dua itu sekaligus pemilik yayasan sekolahan yang dikelola langsung oleh istri dan anak-anaknya,

Yosef, Tuti serta anaknya, Yoris dan Amalia, mengelola Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Urusan perebutan pengelolaan yayasan sempat jadi isu dan tudingan miring terkait penyebab adanya pembunuhan tersebut.

Hal itu membuat Mimin sebagai istri kedua sempat dituding macam-macam selama kasus ini bergulir.

Terkait hal tersebut, Mimin pun seolah menjerit  dan menegaskan bahwa dia tidak terlibat.

"Saya bersumpah tidak pernah menyuruh (orang) atau merencanakan (perampasan nyawa). Saya tidak tahu menahu," kata Mimin dikutip dari Tribun Jabar, Kamis (7/10/2021).

Mimin pun merasa difitnah dan kehidupan keluarganya menjadi tidak tenang.

"Sehingga tidak ada saling fitnah yang bikin perasaan keluarga saya seperti dikejar-kejar padahal kami tidak tahu menahu sama sekali tidak tahu apalagi menyuruh atau melakukan, sama sekali tidak," katanya.

Mimin menyadari, posisinya sebagai istri muda jadi sasaran tudingan liar soal keterlibatannya.

Ia mengaku serba salah atas tuduhan yang menurutnya tidak benar tersebut.

"Ya serba salah, ditanggapi salah tidak ditanggapi salah. Tapi sedikit demi sedikit mereka akan ngerti, jangan sampai menuduh sebelum ada bukti sama sekali," kata dia.

Bantah Ada Teror pada Tuti

Diketahui, sudah 12 tahun berumah tangga bersama Yosef.

Mimin yang berstatus istri muda, merasa tidak ada masalah apapun dengan istri pertama dan anak-anak Yosef.

Wanita yang sempat menjadi bendahara di yayasan Yosef itu membantah adanya ancaman dari dirinya kepada Tuti.

Diketahui, sejumlah keluarga sebelumnya memberikan kesaksian bahwa Mimin sering memberikan semacam pesan teror kepada istri tua suaminya tersebut.

"Hubugan baik-baik saja, kenapa disebut baik-baik saja. Enggak pernah ada teror apa, saya 12 tahun nikah sama pak Yosef."

"1 tahun 2 tahun wajar saling ledek (dengan Tuti istri tua). 6 tahun enggak ada nomor keluarga Amel atau mamanya atau Yoris enggak ada. Jadi soal teror itu bohong," ujar dia. 

Sosok Mimin Istri Muda Yosef

Inilah sosok istri muda Yosef yang mendadak menjadi sorotan di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang

Sosok Mimin yang merupakan istri muda Yosef yang juga suami Tuti Suhartini dan ayah dari Amalia Mustika Ratu kini merasa terpojokkan dengan kasus pembunuhan sadis tersebut. 

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-Inside-MediumRectangle'); });

 "Makanya tolonglah semua masyarakat, tolong jangan memojokkan saya apalagi anak saya, kami tidak tahu apa-apa masalah ini," katanya dalam Youtube tvOneNews, Selasa (4/10/2021) dikutip dari Tribun Jabar

Hal itu dia sampaikan ketika sedang ditanya bagaimana kehidupannya pascakasus Subang ini. 

Diketahui dia sudah tidak tinggal lagi dengan Yosef yang menjadi suaminya. 

Dia menyebut kini hidupnya kesulitan karena tidak ada yang memberi nafkah. 

Bahkan dia tak kuat menahan air mata saat menceritahan hal tersebut.

Potret Amalia (KIRI) dan Mimin (KANAN)
Potret Amalia (KIRI) dan Mimin (KANAN) (Tribunnews)

"Suami pun dari hari itu sampai sekarang enggak ada pulang, saya enggak bisa cari nafkah, enggak ada yang nafkahi," katanya.

Terkait bagaimana kebutuhan hariannya bisa dicukupi, Mimin menyebut mendapat bantuan dari anak dan saudaranya. 

Dia merasa kini ruang geraknya sangat sempit sehingga kesulitan untuk mencari nafkah. 

"Sampai makan pun, anak saya, saudara saya mengasih sehari-hari," katanya. 

Mimin Bahas Soal Yayasan

Sosok Mimin yang merupakan istri muda Yosef terbawa-bawa di kasus ini bukan tanpa alasan. 

Dia dan korban terikat dalam banyak hal seperti masalah asmara dan yayasan yang didirikan Yosef

Selain jadi orang ketiga di antara Yosef dan Tuti, Mimin juga pernah menjabat sebagai bendahara di yayasan tersebut yang selajutnya jabatan tersebut diberikan Yosef kepada Amalia

Gaji di bendahara juga terbilang besar, setelah Tuti dan Amalia ditemukan tewas, Yoris yang menjabat sebagai ketua yayasan mengungkap gaji bendahara yayasan adalah sebesar Rp 10 juta.

Dia bahkan sempat dibilang tak becus mengelola keuangan yayasan oleh Yoris. 

Namun, Mimin berdalih bahwa dia hanya kurang pengalaman, dan tidak ada maksud buruk untuk yayasan. 

Dia mengakui saat itu hanya menjabat sebagai bendahara selama dua tahun hingga tiga tahun, dan banyak dari pekerjaannya yang melibatkan ketua yayasan.

Yoris (paling kiri) dan Yosef (Paling Kanan) akan menjalin hubungan baik sebagai anak dan ayah lagi setelah polisi mengungkap kasus pembunuhan keluarga mereka, Tuti dan Amelia di Subang
Yoris (paling kiri) dan Yosef (Paling Kanan) akan menjalin hubungan baik sebagai anak dan ayah lagi setelah polisi mengungkap kasus pembunuhan keluarga mereka, Tuti dan Amelia di Subang (Instagram Ruru Haku/Tuti Suhartini/Ist)

Mimin menjelaskan saat itu dirinya menjabat sebagai bendahara pada tahun 2009 hingga 2011.

Mimin bercerita, kala itu jumlah murid di yayasan masih berkisar 40 hingga 50 orang.

"Itu belum ada banyak pencairan-pencairan BOS atau apa, belum ada," tegas Mimin.

Mimin menambahkan, misalkan ada bantuan dana, dirinya hanya bertanggung jawab melakukan pencairan.

Sedangkan pemakaian angggaran diatur oleh kepala sekolah.

Keterangan Mimin bisa disimak sejak menit ke-6:

Ikuti berita terkait pembunuhan ibu dan anak di Subang dan lainnya.

Penulis: Frida Anjani / SURYAMALANG.COM

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved