Nasib Wanita Harus Alami Menopause di Usia 13, Sang Ibu Menangis Saat Bawa Anaknya Periksa ke Dokter
Inilah kisah nasib wanita alami menopause di usia remaja yakni 13 tahun yang menjadi viral di media sosial.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Ia kembali ke sekolah, namun tidak menceritakan pada siapa pun atas apa yang dialaminya.
"Saya kebanyakan merasa seperti remaja normal karena HRT membantu hot flushes dan keringat malam saya, ditambah lagi saya diberi pendarahan bulanan jadi saya masih mengobrol tentang hal-hal seperti tampon dengan gadis-gadis lain," ceritanya.
Kendati demikian, Hayley rupanya merasa cemas.
Pasalnya gejala menopause itu semakin terlihat.
“Tetapi ada kelelahan, kecemasan, penipisan rambut dan setiap gejala perimenopause yang mungkin Anda dapatkan, saya masih mendapatkannya.
Itu emosional, menakutkan, dan terkadang sangat kesepian.” ungkapnya.
Ketika teman-teman Hayley mulai memiliki anak di usia dua puluhan, dia mulai menyadari bahwa ini adalah sesuatu yang mungkin tidak akan pernah dia alami.
Berduka karena kehilangan kesuburannya, dia merasa gagal dan mulai membenci orang yang menatapnya di cermin.
Menikah
Dengan kondisinya, Hayley pun ragu untuk menjalin hubungan.
Ia bahkan mendorong pria menjauh karena saya tidak ingin harus memberi tahu mereka dan berbagi hal paling rahasia dalam hidup saya.
"Beberapa kali, ketika saya memberi tahu mereka, mereka tidak terlalu menerima. Itu sulit.” ungkapnya.
Hingga di tahun 2011, Hayley bertemu suaminya, Gavin, sekarang 33, melalui teman bersama.
Pria itu bisa menerima diagnosisnya.
“Kami berteman sebelum kami bersama, dan dia telah mendengar melalui selentingan bahwa saya tidak dapat memiliki anak.