Advertorial
Peringatan Hari Santri Nasional 2021, Wali Kota Malang Sutiaji Ajak Santri Hidup Mandiri
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengajak para santri agar hidup mandiri di peringatan Hari Santri Nasional 2021.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: isy
Berita Malang Hari Ini
Reporter: Rifky Edgar
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | MALANG - Wali Kota Malang, Sutiaji, mengajak para santri agar hidup mandiri.
Hal ini diungkapkan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2021 ini.
Mandiri yang dimaksud oleh orang nomor satu di Kota Malang itu ialah para santri diminta untuk terus berinovasi sembari menghasilkan karya.
Hal ini sesuai gagasan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengenai one pesantren one produk yang harus dijalankan oleh para santri.
Apalagi, dengan banyaknya marketplace yang tumbuh dan menjamur di Indonesia menjadi poin tambahan para santri untuk berkarya dan memasarkan produknya.
"Saat ini santri tak harus buka toko. Toko sudah ada dalam genggaman kita. Maka dari itu, ke depan santri harus mandiri dan memiliki kreativitas," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (21/10/2021).
Dengan memiliki sebuah karya ini, Sutiaji berharap, para santri dapat tumbuh dan maju dapat membantu perekonomian di Kota Malang.
Karena pendampingan kepada para santri terkait dengan ekonomi digital kini sedang dikembangkan oleh Pemkot Malang melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang bersama Kementerian Agama.
Dengan pendampinan tersebut, diharapkan para santri dapat memperoleh ilmu dan manfaat di luar ilmu agama.
"Kalau dulu santri harus cinta tanah air karena perang melawan imperealisme. Kalau sekarang selain cinta tanah air santri harus perang melawan kebodohan dan kemiskinan. Karena dengan begitu santri dapat menciptakan ruang baru untuk menjadi sebuah role model di era baru," tutur pria kelahiran Lamongan ini.
Terakhir, Sutiaji berpesan agar para santri juga harus menjadi seorang santri yang dinamis, demokratis dan memahami nilai-nilai kestaria di dalam kehidupan.
"Euforia santri saat ini jangan hanya tekstual. Santri harus belajar ikhlas dan memiliki semangat untuk hidup secara mandiri. Jadi selain belajar ilmu agama, praktek dalam kehidupan juga sama-sama berjalan beriringan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Pemkot Malang, Imam Mabrur menuturkan, bahwa pemberdayaan kepada santri telah dilakukan oleh Pemkot Malang bersama Kemenag.
Pemberdayaan tersebut dilakukan melakukan pekan olahraga dan seni pesantren yang bertujuan untuk peningkatan kualitas SDM para santri.
"Kami bersama pak wali sering bersilaturahmi ke pesantren. Di sana banyak hal yang lakukan, salah satunya pemberdayaan, penguatan ekonomi yang sehingga ke depan pesentren bisa lebih berdaya bisa menjadi pioner penggerak ekonomi umat," tandasnya.