Berita Malang Hari Ini
Peningkatan Layanan Bagi Mahasiswa Berkebutuhan Khusus, Dosen Ikut Bimtek
Universitas Widyagama Malang menjadi host bimtek tutor terkait pendidikan dan layanan untuk mahasiswa berkebutuhan khusus batch 2
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Universitas Widyagama Malang menjadi host bimtek tutor terkait pendidikan dan layanan untuk mahasiswa berkebutuhan khusus batch 2.
Kegiatan dilaksanakan pada 3-5 November 2021.
"Pesertanya ada 100 dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia secara daring," jelas Prof Dr Budianto MPd, tim pakar dari Belmawa Dikti Ristek pada suryamalang.com saat bertemu di UWG, Kamis (4/11/2021).
Menurut Budi yang juga pemateri di acara itu menyebutkan bahwa bimtek diikuti tutor yang sudah ikut sosialisasi sebelumnya.
Ada juga best practise tutor yang sudah melayani mahasiswa yang berkebutuhan khusus. Sebab mahasiswa disabilitas perlu pelayanan khusus.
Perguruan tinggi di Indonesia sudah menerima mahasiswa berkebutuhan khusus. Hal itu juga didukung oleh regulasi.
Termasuk harus memiliki unit layanan atau sebutan lainnya di kampus karena memiliki mahasiswa berkebutuhan khusus.
Pemateri yang tampil seperti bagaimana melakukan asesmen pembelajaran dan bagaimana gaya belajar mahasiswa berkebutuhan khusus.
Sebab mereka memiliki hambatan penglihatan, fisik dan tuna rugu, lambat belajar dll.
Sedang untuk adaptasi kurikulum bagi mahasiswa berkebutuhan khusus dikatakan Ketua PSLD (Pusat Studi Layanan Disabilitas) Unesa ini sebenarnya sudah ada guiding/petunjuknya.
"Misalkan di Program Studi Matematika seperti apa. Dalam pedoman kurikulum yang dikeluarkan Belmawa 2020, perguruan tinggi memiliki hak untuk mengembangkan keilmuannya," jelas Budi yang jadi pemateri adaptasi kurikulum ini.
Contoh lain seperti mahasiswa tuna rungu yang belajar bahasa Inggris. Ketika harus belajar listening, apa bisa? Maka artinya ada pokok bahasan tertentu yang tidak cocok karena mahasiswa memiliki kebutuhan khusus. Maka perlu akomodasi dari kurikulum. Juga jika mahasiswa mengalami hambatan penglihatan/visual.
"Padahal teman-teman dosen orientasi membuat media pembelajaran visual. Dosen bikin PPT bagus, tapi bagaimana jika mahasiswa mengalami hambatan penglihatan? Maka dosen juga harus menjelaskannya sehingga bisa dimengeri semua mahasiswanya," kata dia.
Sedang Prof Dr Ir Sukamto MS dari Fakultas Pertanian UWG mengatakan ia mendapat hibah di program pendidikan khusus teknologi asistif.
Teknologi inovasi ini untuk pembelajaran mahasiswa yang berkembutuhan khusus dan tidak. Ia mengangkat model pertanian 20 m2.