Video Viral Pemotor Menantang Maut, Berhenti di Antara 2 Rel Kereta Api, Cuek Diteriaki Orang-orang
Video viral pemotor menantang maut, berhenti di antara 2 kereta api yang melaju kencang, cuek diteriaki orang-orang
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Sebuah video viral menunjukkan seorang pemotor menantang maut dengan berhenti di antara 2 rel kereta api.
Lebih berbahaya lagi, dua kereta api melaju kencang dalam waktu yang bersamaan dari arah yang berlawanan.
Praktis, orang-orang di sekitar palang pintu kereta api meneriaki pria tersebut yang terlihat cuek dengan aksinya berhenti di antara 2 rel kereta api.
Salah satu akun Instagram @jakartabersurara mengunggah video tersebut pada Senin (15/11/2021).

Video berdurasi 39 detik ini memperlihatkan seorang pengendara motor yang tak mengenakan helm.
Pemotor itu lalu menerobos palang kereta api yang sudah ditutup dan berhenti di antara dua rel.
Tak berselang lama, dari arah berlawanan melaju kereta api barang dan kereta rel listik (KRL).
Laki-laki berbaju hitam menaiki sepeda motor bebek warna biru kombinasi hitam tersebut, sempat diteriaki oleh beberapa orang.
Namun, laki-laki ini tampak tenang berada di antara dua kereta yang melaju dengan cepat, padahal kondisi tersebut bisa sangat membahayakan.
Tonton video-nya di sini.
- Tanggapan PT KAI
Saat dikonfirmasi VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus memberikan tanggapannya.
Joni mengatakan, kejadian penerobosan palang pintu kereta oleh pengendara motor tersebut terjadi di daerah operasional (Daop) 1 Jakarta, tepatnya di Jalan Jembatan Besi Raya, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
“Infonya kejadian tersebut di PJL 29A, Jalan Jembatan Besi Raya, Petak Jalur Duri-Angke, Daerah Operasi 1 Jakarta,” kata Joni saat dihubungi, Senin (15/11/2021) siang
Mengutip Kompas.com 'Video Viral Pemotor Terobos Palang Pintu dan Berhenti di Antara Dua Kereta, Ini Kata KAI'.

Kendati begitu, pihaknya belum mengetahui pasti kapan peristiwa ini terjadi, dan sejauh ini masih ditelusuri.