Berita Batu Hari Ini

Penyintas Kekerasan di Kota Malang Ulang Tahun, Bercita-Cita Jadi Dokter Bantu Warga Kurang Mampu

Penyintas korban tindak kekerasan fisik dan asusila di Kota Malang merayakan hari ulang tahunnya yang ke-13 pada 24 November 2021.

Penulis: Benni Indo | Editor: isy
benni indo/suryamalang.com
Ketua tim penasihat hukum penyintas Domeda Al Romdoni (kiri) bersama Ketua DPC Ikadin Malang Raya Leo Permana. 

Berita Batu Hari Ini
Reporter: Benni Indo
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | BATU - Penyintas korban tindak kekerasan fisik dan asusila di Kota Malang merayakan hari ulang tahunnya yang ke-13 pada 24 November 2021.

Di hari ulang tahunnya itu, penyintas mengutarakan cita-citanya ingin menjadi seorang dokter dengan alasan agra dapat membantu warga tidak mampu.

Sebuah harapan mulia yang ia panjatkan di tengah kondisi sulit pada dirinya.

Penyintas sedang dalam masa pemulihan saat ini.

Di momen hari ulang tahunnya itu, banyak pihak memberikan hadiah dan dukungan kepadanya.

Ketua tim penasihat hukum penyintas, Domeda Al Romdoni mengungkapkan, salah satu pihak yang memberikan hadiah dan dukungan itu adalah Aurick Adrianus.

Ia mengapresiasi Aurick karena dinilai membantu tanpa ada permintaan bertemu dengan penyintas.

Di sisi lain, juga ada pihak-pihak yang membantu dengan permintaan bertemu langsung dengan penyintas.

Permintaan itu belum bisa dikabulkan karena penyintas sedang membatasi diri bertemu dengan banyak orang.

“Kalau ada teman-teman yang ingin menyumbang, siapapun itu, kami menerima. Hanya saja kami membatasi pertemuan langsung dengan penyintas. Kami dapat mempertemukan dengan ibunya penyintas. Penyintas tidak bisa bertemu dengan orang banyak,” ujar Domeda.

Domeda juga tidak ingin momentum saat ini dimanfaatkan orang untuk mendulang popularitas.

Domeda mengaku dihubungi beberapa Youtuber untuk permintaan membuat konten.

Namun permintaan tersebut belum bisa ia penuhi.

“Kadang orang simpati dengan mencari panggung. Kami kurang berkenan apalagi harus difoto dan membawa kamera segala macam. Kami tidak ingin permasalahan ini menjadi konten. Ada beberapa Youtuber konfirmasi ke saya, bahkan juga ada yang melakukan wawancara,” ujarnya.

Tidak main-main, dikatakannya, Youtuber itu memiliki 2.1 juta pengikut.

Ketua DPC Ikadin Malang Raya, Leo Permana yang juga ikut mendampingi penyintas mengaku didatangi orang ke kantornya.

Kedatangan orang itu untuk membuat konten dan bertemu penyintas.

“Mereka ingin bertemu penyintas, tapi kami jadwalkan dengan orangtuanya penyintas. Kita perlu merenungkan dan teringat pada anak-anak kita, atau saudara perempuan kit ajika mengalami hal serupa,” ujar Leo.

Leo juga memaparkan banyak kasus kekerasan anak di panti asuhan, hanya saja kasusnya tidak muncul ke permukaan publik.

Ia menyebut kasus kekerasan anak itu seperti gunung es, hanya terlihat permukaannya saja yang kecil.

“Banyak korban anak panti yang tidak terungkap, ini seperti fenomena gunung es. Saya lihat juga ada yang buka donasi, ternyata juga tidak sampai. Jangan memancing di air yang keruh,” imbaunya.

Leo menjelaskan, kondisi penyintas mulai membaik saat ini.

Penyintas sedang memulihkan kondisi pasca rentetan peristiwa dan proses pemeriksaan di kepolisian yang memakan tenaga serta waktu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved