Berita Malang Hari Ini
Harga Cabai Rawit 'Tak Pedas' Lagi, Inflasi Kota Malang pada November 2021 Capai 0,26 Persen
"Cabai rawitnya "tak pedas" lagi. Sehingga memberi andil menahan inflasi," jelas Erny Fatma, Kepala BPS Kota Malang
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG-Inflasi Kota Malang pada November 2021 mencapai 0,26 persen. Ada 10 komoditas yang mengalami deflasi sehingga bisa menahan inflasi Kota Malang. Komoditas itu seperti cabai rawit yang mengalami penurunan harga mencapai 10,29 persen.
"Cabai rawitnya "tak pedas" lagi. Sehingga memberi andil menahan inflasi," jelas Erny Fatma, Kepala BPS Kota Malang dalam rilis daring, Rabu (1/12/2021). Komoditas lainnya yang turun harga yaitu mangga, bawang merah, bawah putih, tomat, pisang, daun bawang, daging ayam ras, ikan gurami dab pembersih.
Sedang pemberi kontribusi inflasi yaitu kenaikkan harga minyak goreng yang mencapai 8,81 persen. Saat ini harga migor dalam kemasan botol plastik 2 liter bisa mencapai Rp 37.000 an. Selain itu juga ada kenaikkan harga komoditas telur ayam ras yang naik 14,65 persen.
Sebelumnya harga telur ayam ras sempat turun dibawah Rp 20.000 per kg. Selain itu juga ada kenaikkan tarif angkutan udara mencapai 3,52 persen. Juga ada kenaikkan harga jeruk, sabun deterjen, bedak, pasta gigi hingga pepaya yang harganya naik 3,21 persen.
Dikatakan Erny, kenaikkan tarif angkutan mungkin karena sudah mulai banyak pertemuan-pertemuan luring. Kabupaten Sumenep adalah daerah yang mengalami inflasi tertinggi yaitu 0,65 persen dari delapan daerah IHK (Indeks Harga Konsumen) di Jatim. Sylvianita Widyawati