Dihukum Karena Bolos Ujian, Siswa SMA Ini Ajak Keluarga ke Sekolah dan Keroyok Guru di Mabar
Siswa MA atau setara SMA berinisial K (16) dan keluarganya mengeroyok guru honorer bernama Hairudin (28) di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).
"Kalau memang terbukti, mereka harus dihukum. Proses hukum harus dijalankan sehingga para guru bisa lega. Kalau tidak diselesaikan, mungkin banyak aliansi guru akan protes. Ini perbuatan biadab," tegasnya.
Hairudin tidak menyangka bakal menjadi korban pengeroyokan oleh orang tua muridnya.
"Saat itu saya sedang mengawasi ujian semester di kelas 1. Tiba-tiba mereka masuk. Saya sambut mereka karena saya kira mereka adalah tamu."
"Tapi tanpa basa-basi, seorang pelaku langsung memukul mata saya," kata Hairudin.
Hairudin tidak mengenal para pelaku yang datang ke sekolah tersebut.
Tapi, Hairudin dapat mengidentifikasi para pelaku karena datang bersama murid berinisial K.
Hairudin menjelaskan pelaku berinisial A yang memukul matanya.
A mengaku sebagai kakak dar K.
A dan tiga pelaku lain juga menganiaya Hairudin secara membabi-buta.
Para pelaku memukul dan menendang tubuh Hairudin sampai mengalami luka di sekujur tubuhnya.
"Saya sampai tersungkur. Saya selamatkan muka saya, dan saya merapat ke tembok. Saya terjatuh, lalu mereka pukul dan injak-injak saya."
"Saya tidak tahu berapa pukulan dan tendangan ke wajah dan badan saya," terang Hairudin.
Saat memukul, seorang pelaku mengeluarkan kata kasar dan mengatai Hairudin sebagai guru kurang ajar.
Beruntung sejumlah siswa kelas 3 membantu melerai aksi pengeroyokan tersebut, dan membawa Hairudin ke ruang ruang kantor sekolah.
"Saya sempat tidak sadarkan diri. Saya rasa hidup saya yang terakhir karena saya dikeroyok banyak orang. Saya hanya pasrah," katanya.