Berita Batu Hari Ini

Bau Sampah TPA Tlekung Batu Sulit Hilang, Musim Hujan Makin Menyengat

Persoalan menahun yang tak kunjung teratasi terulang kembali di musim penghujan ini, yakni bau tidak sedap yang keluar dari TPA Tlekung, Kota Batu.

Penulis: Benni Indo | Editor: isy
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Kondisi tumpukan sampah di TPA Tlekung, Kota Batu. 

Berita Batu Hari Ini
Reporter: Benni Indo
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | BATU - Persoalan menahun yang tak kunjung teratasi terulang kembali di musim penghujan ini, yakni bau tidak sedap yang keluar dari TPA Tlekung, Kota Batu.

Pemkot Batu harus bisa menyelesaikan persoalan ini karena keinginan warga ingin melihat solusi.

Kepala Desa Tlekung, Mardi saat dikonfirmasi menjelaskan, warganya telah mendatangi kepala dusun untuk menyampaikan keluhan bau tidak sedap tersebut.

“Kemudian Kasun menyampaikan keluhan warga ke saya terkait bau sampah TPA Tlekung yang selalu terjadi setiap musim hujan,” ujar Mardi.

Pengelolaan sampah yang kurang baik ditengarai menjadi biang keladi munculnya bau tidak sedap.

Batu tidak sedap sering keluar pada tengah malam hingga pagi hari.

Pekan ini, Pemdes Tlekung berencana menyampaikan protes ke Pemkot Batu.

“Karena bila tidak ada tindakan konkrit warga akan mengancam menutup TPA Tlekung. Bahkan seluruh RT dan RW akan mengundurkan diri,” tegasnya.

Warga sempat membentangkan banner di sekitar TPA Tlekung berisi pesan 'Bencana Mengintai Dusun Gangsiran Ledok'.

Banner tersebut juga dilengkapi beberapa foto dan keterangan berisi Tumpukan Sampah Longsor, Bangunan Yang Menjorok ke Sungai, Plengsengan Yang Jebol hingga Rembesan Lindi di Plengsengan.

Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari angkat bicara mengetahui kondisi ini.

Ia meminta DLH segera mencari solusi untuk menangani bau tak sedap dari TPA Tlekung.

Mengingat permasalahan tersebut menjadi permasalahan bersama yang harus segera diselesaikan.

"Menanggapi bau sampah TPA Tlekung kami meminta agar DLH segera turun tangan. Ini bukan hanya masalah bau sampah, tapi juga kesehatan warga. Sehingga TPA harus menjadi perhatian utama,” kata politisi PDI Perjuangan itu.

Khamim juga berpesan agar warga agar bijak mengelola dan memilah sampah dari rumah.

Hal itu dinilainya sangat membantu pengelolaan sampah di TPA Tlekung.

"Jadi warga Kota Batu harus bijak memilah sampah dari rumah. Mana sampah organik, mana plastik, dan mana yang bisa didaur ulang harus bisa disendirikan. Sehingga tidak mengakibatkan sampah bercampur di TPA Tlekung dan berakibat sulit terurai hingga menyebabkan bau tidak sedap,” pungkasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup belum mengeluarkan keterangan saat dikonfirmasi mengenai hal ini.

Pesan pendek yang dikirim belum mendapatkan balasan.

Diberitakan sebelumnya, DLH Kota Batu mengantisipasi potensi bencana alam di TPA Tlekung.

Perbaikan dinding penahan volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung sedang dilakukan.

Kepala Dinas LH, Aries Setiawan menjelaskan, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, pihaknya telah mengetahui potensi bencana alam yang terjadi saat penghujan, yakni potensi ambrolnya sel sampah dan kebocoran lindi.

Kapasitas sampah di TPA Tlekung telah jauh dari kata standar.

Kondisinya sudah melebihi kapasitas sehingga jebolnya dinding pembatas sangat mungkin terjadi.

Selama ini, kondisi sampah di TPA Tlekung telah menggunung.

DLH memanfaatkan area-area di sekitarnya untuk menampung sampah. Harapannya, berat beban yang ditahan dinding tidak terlalu banyak.

Selain membenahi dinding sel sampah, DLH juga melakukan pembenahan instalasi sel lindi Pembenahan instalasi sel lindi sudah berjalan tiga bulan ini dalam masa normalisasi.

DLH Batu bahkan mengajukan izin perluasan wilayah ke Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah XI Yogyakarta.

Jika tidak ada halangan, permohonan izin perluasan lahan 4 Ha bisa diterima tahun ini.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved