Berita Malang Hari Ini

Investment Outlook 2022: Pilihan Investasi di Era Pandemi Makin Beragam

Investment Outlook 2022, Pilihan Cerdas Investasi di Era New Normal di Malang.

rifky edgar/suryamalang.com
PT Bestprofit Futures Malang (PT BPF) bersama dengan PT Bursa Berjangka Jakarta, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dan Universitas Brawijaya menggelar Investment Outlook 2022, Pilihan Cerdas Investasi di Era New Normal, Kamis (20/1/2022). 

Berita Malang Hari Ini
Reporter: Rifky Edgar
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | MALANG - Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, sejak pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan perilaku dan cara berinvestasi sebagian besar orang.

Hal ini ditopang pula dengan kemunculan beragam jenis investasi berbasis online yang semakin memudahkan orang untuk mendapatkan keuntungan di mana pun dan kapan pun hanya dengan bemodalkan ponsel pintar.

Melihat fenomena ini, PT Bestprofit Futures Malang bersama dengan PT Bursa Berjangka Jakarta, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dan Universitas Brawijaya menggelar Investment Outlook 2022, Pilihan Cerdas Investasi di Era New Normal.

Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dan kaum milenial yang digelar di Hotel Grand Mercure Kota Malang, Kamis (20/1/2022).

Pimpinan Cabang PT Bestprofit Futures Malang, Andri mengatakan bahwa saat ini pilihan investasi semakin beragam, terutama di era new normal di masa pandemi, banyak pergeseran investasi konvensional menjadi online dan jenis investasi baru mulai hadir.

"Yang jelas, sebelum kita memutuskan instrumen investasi yang tepat, kita harus tahu tujuan dan target jangka waktu yang kita inginkan untuk mendapatkan return dari portfolio investasi yang kita tempatkan" ujarnya.

Sebagai contoh, properti, dan obligasi, lanjut dia merupakan investasi yang menjanjikan dari sisi return, namun bersifat jangka panjang. 

Sementara jika ingin mendapatkan return yang positif dan bersifat likuid, maka Perdagangan Berjangka bisa menjadi pilihan alternatif, terutama untuk produk emas. 

"Terbukti di mulai sejak tahun 2020 ketika Covid-19 awal-awal melanda, harga emas langsung mencuat. Bahkan hingga menyentuh harga hampir Rp 2 juta per gram," ucapnya.

Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang menjelaskan, akibat Covid-19 melanda telah terjadi perubahan dalam kehidupan dan perputaran ekonomi sehingga dibutuhkan fleksibilitas dalam segala hal. 

Dia menjelaskan, bahwa masyarakat harus optimis dengan target pemerintah yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,8 persen sampai 5,9 persen.

"Melihat animo pasar saat ini, saya menilai investasi emas masih mendominasi dan tertinggi pertumbuhannya. Selain itu, komoditi kopi dan kakao juga mulai tampak mulai membaik," jelasnya.

Kemudian Ekonom Universitas Brawijaya, Wildan Syafitri mengatakan bahwa faktor kenaikkan harga komoditas saat ini disebabkan oleh suply chain yang mengalami penurunan. 

Dengan tren peningkatan harga tersebut mendorong terjadinya volatilitas yang membuat nilai perdagangan kontrak berjangka komoditi semakin menarik di bursa berjangka.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved