Berita Lumajang Hari Ini

Penjual Nugget di Lumajang Keluhkan Harga Tepung Terigu yang Meroket, Naik Rp 50 Ribu/Karung

Biasanya, harga sekarung tepung sekitar Rp 160 ribu, namun belakangan ini harga tepung tersebut naik menjadi Rp 210 ribu.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: isy
tony hermawan/suryamalang.com
Hanik, penjual nugget di Lumajang, mengeluh harga tepung naik membuat pelaku usaha menjerit. 

Berita Lumajang Hari Ini
Reporter: Tony Hermawan
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | LUMAJANG - Pasca pemerintah menyeragamkan harga minyak, nampaknya sektor usaha yang memerlukan bahan baku tepung belum bisa maksimal meraup keuntungan.

Sebab, dalam sepekan ini harga tepung terigu justru merangkak naik.

Kenaikan yang tak wajar tersebut dirasakan pedagang produk olahan.

Biasanya, harga sekarung tepung sekitar Rp 160 ribu, namun belakangan ini harga tepung tersebut naik menjadi Rp 210 ribu.

Praktis lonjakan harga selisih Rp 50 ribu dari harga sebelumnya.

Tidak sedikit pedagang yang mengaku omzet pendapatannya berkurang.

Hanik seorang pedagang nugget ini misalnya.

Setiap hari dia menghabiskan 3 karung tepung untuk membuat nugget dengan beragam bentuk.

Dalam sebulan, produksi tersebut cukup mendatangkan omzet yang lumayan, kurang lebih dia dapat meraup keuntungan kotor sebesar Rp 3 juta per bulan.

Meski harga bahan baku tepung terigu meroket, mau tidak mau dia terus memproduksi nugget tersebut.

Karena, hampir setiap hari agen terus meminta ketersediannya mencukupi pelanggan.

Kini, dia rela mempertahankan pelanggannya.

Sebab, jika ketebalan maupun isi bungkus nugget dikurangi dapat mempengaruhi penjualan di konsumen.

“Kalau misal itung-itungan, saya harus merubah pola bikin nuggetnya supaya pendapatan saya tetap. Bisa saya tipiskan atau saya kurangi bahan-bahan produksinya. Tetapi hal itu tidak saya pilih, saya lebih memilih pendapatan saya berkurang daripada kehilangan pelanggan. Berat memang, tapi mau bagaimana lagi,” keluhnya. 

Naiknya harga bahan baku untuk jualan itu membuat Hanik dilematis.

Hingga kini, dia memilih tak menaikkan harga jual nugget buatannya. 

"Kondisinya memang serba salah. Kalau harga dinaikkan pelanggan pada kabur, tapi kalau naik bahan bakunya sudah mahal. Sementara ya bertahan saja,” pungkas dia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved