Tak Hanya Pendarahan Otak, Hero Tito Juga Alami 2 Gangguan Ini Sebelum Koma dan Berujung Meninggal
Terungkap dua penyakit yang diderita Hero Tito sebelum koma saat dipukul KO sang lawan, James Mokonginta.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Terungkap dua gangguan yang diderita Hero Tito sebelum koma saat dipukul KO sang lawan, James Mokoginta.
Diwartakan sebelumnya efek pendarahan otak jadi penyebab petinju asal Malang Hero Tito meninggal dunia Kamis, (3/3/2022) lalu.
Dalam pertarungan di ajang tinju Holywings Sport Show Minggu (27/2/2022), Hero Tito KO setelah kena pukulan lawannya James Mokoginta.
Setelah KO, Hero Tito dibawa ke rumah sakit dan sempat koma sebelum akhirnya meninggal Kamis lalu.
Hero Tito meninggal dunia setelah menjalani operasi pendarahan otak di rumah sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta.
Baca juga: Hero Tito Meninggal Usai Koma Kena Pukulan Maut, Ini Daftar Petinju yang Berpulang Setelah Duel
Usai operasi, Hero Tito sempat membuka mata, namun setelahnya pria 36 tahun itu belum sadarkan diri.
Selama empat hari dirawat di rumah sakit, Hero Tito menghembuskan napas terakhirnya.
Namun promotor Tinju Indonesia, Armin Tan, menduga petinju Hero Tito alami koma hingga meninggal dunia karena akumulasi cedera yang dialami pada masa lalu.
Dugaan Armin didasarkan pada hasil CT-Scan didapat ketika menjalani perawatan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.
"Menurut saya ada kemungkinan seperti itu. Karena dari CT-Scan itu tidak mungkin cidera separah itu untuk satu kali pertarungan terakhir (versus James Mokoginta)," kata Armin seusai melayat ke rumah duka Hero Tito di Desa Banjararejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Menanggapi temuan tersebut, Armin mengritik regulasi keamanan tinju di Indonesia.

Ia mendesak adanya revisi regulasi pertinjuan agar keselamatan pemain dapat terjamin.
Armin menilai perizinan mengajukan pertandingan tinju tidak sulit dan kurang memperhatikan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh para petarung.
"Selepas kejadian ini saya harap diubah sedikit, jangan terlalu jorok dari komisi tinju Indonesia dalam memberikan izin pertandingan yang menurut saya pemeriksaan kesehatannya sedikit saja.
Hanya stetoskop dan pengecekan darah meurut saya itu belum cukup. Kedua petinju yang bertanding kejuaraan nasional harus MRI, HIV Tes, Hepatitis tes, harus melakukan itu, kalau tidak itu akan terulang kembali," sarannya.