Berita Malang Hari Ini

Ilmu Komunikasi UB Rilis Kampoeng Heritage Retropolitan Kajoetangan Hasil Karya MBKM

Dijelaskan Ignasius Seno, mahasiswa Ilmu Komunikasi yang ikut program MBKM mengatakan branding ini diawali dengan riset lokasi wisata di Malang Raya.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
Rumah lawas di kampung Kajoetangan Heritage yang berjualan jamu. 

SURYAMALANG.COM|MALANG- Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya (UB) merilis branding baru Kampoeng Heritage Retropolitan Kajoetangan, Senin (14/3/2022) di gedung C FISIP.

Menurut Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UB, Reza Safitri PhD, ini merupakan satu bentuk karya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Ada 12 mahasiswa Ilmu Komunikasi yang terlibat dan kami bekerjasama dengan Nava+ serta Indopol," jelas Reza pada wartawan.

Menurut alumnus S3 Ilmu Komunikasi Universiti Malaya ini, ada dua program yang dijalanlan.

Pertama riset dengan Indopol tentang bagaimana perilaku pariwisata saat Covid-19.

Sedang dengan Nava+, berupa pendampingan pengelolaan dan pengembangan pariwisata lewat branding.

Yaitu mengenalkan Kampoeng Heritage Retropolitan Kajoetangan.

Dijelaskan Ignasius Seno, mahasiswa Ilmu Komunikasi yang ikut program MBKM mengatakan branding ini diawali dengan riset lokasi wisata di Malang Raya.

Hasilnya, dari 176 responden, hanya 18,4 persen yang tahu tentang Kampoeng Heritage Kajoetangan atau di nomer 4.

"Mayoritas sekitar 56,8 persen lebih tahu Kampung Warna Warni," katanya.

Dari 18,4 persen yang tahu itu berpendapat bahwa Kampoeng Heritage Kajoetangan adalah tempat yang menyajikan suasana vintage, memuat karakter jadul, tradisional serta cocok jadi lokasi selfie, sambung mahasiswa angkatan 2019 ini.

Dari hasil riset ini,  Ilmu Komunikasi UB dan Nava+ mencanangkan branding baru bernama Kampoeng Heritage Retropolitan Kajoetangan.

Dikatakan, ada unsur retropolitan karena ingin  memberikan semangat vintage culture.

Untuk mendukung itu, telah dihasilkan empat hal. Yaitu website Kampoeng Heritage Retropolitan Kajoetangan, video manifesto, brand book dan aset digital berupa karya video sebanyak 82.

Mila Kurniawati, Ketua Pokdarwis Kampung Heritage Kajoetangan menyatakan apresiasi akan hasil itu dan akan melengkapi kampung dengam QR code agar wisatawan yang berkunjung ke lokasi bisa mendapatkan deskripsi tentang bangunan-bangunan kuno disana. 

Menurut Reza, program ini tidak akan berjalan baik jika tidak ada kerjasama dengan berbagai pihak untuk sinergi mengimplementasikan program ini lebih lanjut. "Ini masih tahapan awal dan akan ada tahapan lagi," katanya. Sylvianita Widyawati

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved