Berita Lumajang Hari Ini

Banjir di Lumajang Makin Menyebar ke 4 Kecamatan

Banjir di 6 desa tersebar di 4 kecamatan di Lumajang ini mengakibatkan 510 rumah terendam.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: isy
tony hermawan/suryamalang.com
Sebanyak 409 rumah di Desa Rowokangkung dan Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Lumajang, sudah tiga hari terendam banjir. 

Berita Lumajang Hari Ini

SURYAMALANG.COM | LUMAJANG - Seringnya Lumajang diguyur curah hujan intensitas tinggi dengan durasi cukup lama membuat sejumlah kawasan dilanda banjir.

Senin malam (14/3), banjir melanda Desa Rowokangkung dan Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung.

Kemudian, sekarang banjir juga merendam pemukiman di Desa Banyu Putih Kecamatan Jatiroto, Desa Darungan Kecamatan Yosowilangun, Desa Umbul dan Desa Wonorejo Kecamatan Kedungjajang.

Banjir di 6 desa tersebar di 4 kecamatan ini mengakibatkan 510 rumah terendam.

Wilayah terparah yakni di Kecamatan Rowokangkung sampai 409 terdampak.

Bahkan ketinggian airnya rata-rata 30-80 centimeter.

Sementara di wilayah lain air berangsur-angsur surut. 

"Rowokangkung lama surut karena wilayahnya rendah dan dekat dengan muara pembuangan ke arah laut," kata Kalaksa BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi.

Saat ini sejumlah personil gabungan disiagakan di Balai Desa Sidorejo.

Jika sewaktu-waktu debit air naik, warga dievakuasi mengungsi. 

Sementara di wilayah lain masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan.

Masyarakat perlu secara swadaya melakukan pemeriksaan dan monitoring secara berkala tanggul maupun material lainnya untuk mencegah aliran banjir masuk ke pemukiman.

Pada empat hari sebelum banjir, sebenarnya bencana alam ini sudah diperingatkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi.

Ketika sore hari Lumajang akan sering terjadi hujan lebat disertai petir kencang.

Jika durasi hujan lama berpotensi air di sungai meluap.

Meski begitu, tampaknya penyebab banjir tidak bisa disalahkan karena faktor alam.

Pendangkalan sejumlah sungai semakin tebal akibat aktivitas sembrono manusia.

Sebab, masih cukup banyak masyarakat membuang sampah di sungai.

"Normalisasi sungai yang mengarah ke laut memang diperlukan. Tapi secara teknis pengairan provinsi yang lebih tahu assesment bagaiamana bentuk normalisasinya," pungkas Kalaksa BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved