Berita Surabaya Hari Ini

Harga Minyak Dunia Naik, SPBU-SPBU di Surabaya Sudah Menaikkan Harga BBM Non-Subsidi

Kenaikan harga Minyak dunia sudah berdampak pada harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di pasaran Kota Surabaya.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: isy
Pertamina
Ilustrasi SPBU Pertamina. 

Berita Surabaya Hari Ini

SURYA.co.id | SURABAYA - Kenaikan harga Minyak dunia sudah berdampak pada harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di pasaran Kota Surabaya.

Tampak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sudah menampilkan harga baru untuk BBM yang dijualnya.

SPBU milik Shell dan BP AKR sudah melakukan penyesuaian harga, bahkan SPBU Pertamina pun sudah menyesuaikan harga meskipun hanya BBM dengan RON 98 yang disesuaikan harganya menjadi Rp 14.500 per liter.

Penyesuaian harga ini dilakukan Shell dan BP AKR secara berkala sesuai dengan update harga minyak dunia.

Shell Indonesia menyebutkan jika pihaknya melakukan penyesuaian harga dari waktu ke waktu dengan mempertimbangkan berbagai faktor, di antaranya adalah harga produk minyak olahan berdasarkan Mean of Platts Singapore (MOPS), volatilitas pasar, nilai tukar mata uang asing, pajak pemerintah dan bea cukai, biaya distribusi dan biaya operasional, kinerja perusahaan serta kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang harga jual eceran BBM.

"Saat ini harga kami untuk Shell V Power (RON 95) di wilayah Jawa Timur seharga Rp 14.500 per liter dan Shell Super (RON 92) Rp 12.990 per liter. Sedangkan Shell Diesel diharga Rp 13.150 per liter. Kami akan terus memantau perkembangan situasi yang ada," kata Susi Hutapea, VP Corporate Relations Shell Indonesia, Kamis (17/3/2022).

Tak hanya Shell, SPBU BP AKR pun melakukan penyesuain harga dimana BP 95 dijual dengan harga Rp 13.990 per liter dan BP 92 diharga Rp 12.990 per liter sedangkan BP Diesel seharga Rp 12.990 per liter.

Sedangkan SPBU Pertamina, menjual Pertamax Turbo (RON 98) diharga Rp 14.500 per liter.

Pertamax (RON 92) seharga Rp 9.000 per liter sedangkan Pertamina Dex (Diesel) Rp 13.700 per liter.

Pertamina sebagai BUMN hanya bisa melakukan penyesuaian harga untuk Pertamax Turbo dan Pertamina Dex.

Sedangkan BBM bersubsidi Pertalite tetap diharga Rp 7.650 per liter.

Disparitas harga yang sangat jauh ini membuat warga yang sensitif harga akan beralih kembali ke BBM bersubsidi.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengingatkan warga yang mampu untuk tidak membeli Pertalite. Sebab harga produksi Pertalite ditanggung pemerintah.

"Masyarakat dengan daya beli yang bagus atau punya uang, jangan beli BBM bersubsidi," ungkapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved