Berita Malang Hari Ini

Profil Wisudawan Terbaik ITN Malang, Riantika Sherlindatama Manfaatkan Limbah Kubis Untuk Biobriket

ITN Malang mengadakan wisuda ke 67 periode I tahun 2022, Sabtu (19/3/2022).

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
ITN Malang
Lima dari enam wisudawan terbaik ITN Malang yang diwisuda Sabtu (19/3/2022). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - ITN Malang mengadakan wisuda ke 67 periode I tahun 2022, Sabtu (19/3/2022).

Jumlah wisudawan ada 233 orang yang terdiri dari empat wisudawan program Pascasarjana (S2), 103 wisudawan program S1 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) dan 125 wisudawan dari Fakultas Teknologi Industri (FTI). Rinciannya S1 ada 113 wisudawan dan 13 orang dari jenjang D3.

Wisudawan peraih IPK tertinggi adalah Riantika Sherlindatama dengan IPK 3,88. Masa studinya 3,5 tahun di S1 Teknik Kimia FTI. Sherlin kelahiran Sidoarjo, 20 September 1999.

Penelitian tugas akhirnya sebagai syarat skripsi adalah "Pengaruh Jenis Perekat dan Variasi Komposisi Sekam Padi dengan Kubis Terhadap Kualitas Biobriket".

"Saya memanfaatkan limbah kubis dalam penelitian ini," jelas Sherlin, Kamis (17/3/2022).

Menurutnya, ia memanfaatkan limbah kubis karena melihat di sekitar Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang dibuang begitu saja.

Limbah kubis dipotong-potong kecil dan dikeringkan pakai oven dengan suhu 110 celcius. Ia juga memanfaatkan sekam padi. Dari beberapa variabel komposi, ia menemukan yang pas. Yaitu 60 persen limbah kubis dan 40 persen sekam padi.

Komposisi itu diberi perekat seperti kanji, molases. Kemudian diadon dan dicetak pakai alat pengepres dan dikeringkan lagi.

"Saya mencoba komposisi 10 variabel. Tapi dapat satu komposisi yang terbaik. Yaitu 60:40," katanya. Menurutnya, ketika memakai 4 kg limbah kubis, hasilnya serbuknya sedikit. Yang dihasilkan dari komposi itu jika dicetak memiliki berat 5 gram.

Biobriket ini bisa menjadi bahan bakar alternatif. Jika dijual harganya sekitar Rp 1000 per biji.

"Mungkin jika diproduksi massal, harga jualnya lebih murah," kata anak pertama dari dari empat bersaudara ini.

Sedang tujuan limbah kubis dioven untuk mengurangi kadar air.

Mutiara Sholawati: Kembangkan Aplikasi Pengenalan Bahasa Isyarat Abjad SIBI

Ia menyelesaikan S1 Teknik Informatika FTI dengan IPK 3,87. Judul skripsinya "Pengembangan Aplikasi Pengenalan Bahasa Isyarat Abjad SIBI Menggunakan Metode Convolution Neural Network (CNN).

"Aplikasinya berupa website untuk memudahkan belajar bahasa isyatat di SD Luar Biasa Purworejo III Kota Pasuruan.

Dikatakan, ada dua website yang dibuat untuk guru dan siswa," katanya.

"Guru harus membuat model klasifikasinya. Guru menambahkan data peragaan bahasa isyarat. Setelah menghasilkan gambar, selanjutnya akan dipotong. Dari data itu dimasukkan ke menu," jelas dia.

Misalkan abjad A sampai Z. Setelah menambahkan datanya, melakukan pembuatan model yang disimpan internal. Siswa bisa mempelajari CD nya.

Selain itu juga ada fitur kuis pembelajaran tentang abjad A sampai H. Jika siswa memilih menu abjad A, maka ada instruksi abjad A. Jika benar, ada keterangan selamat Anda benar.

"Untuk website ini belum di hosting. Sementara hanya bisa digunakan di SD LB ini saja," kata cewek asal Kota Pasuruan.

Ia mengatakan, dengan adanya alat ini, siswa lebih cepat memahami meski kembali tergantung siswanya. Proses pembuatan aplikasi ini sekitar 4 bulan.

Rois Dinan: Penentuan Komoditas Tanaman Pangan Dengan Pendekatan Agroklimat

Rois meraih IPK 3,78 dari Prodi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota PWK FTSP. Judul skripsinya adalah "Penentuan Komoditas Tanaman Pangan Dengan Pendekatan Agroklimat dan Nilai Keuntungan Usaha Tani di Kabupaten Situbondo".

"Tanaman pangan apa saja yang bisa ditanam di Kabupaten Situbondo yang sesuai iklim, topografi, ph dll. Jadi semua data harus diinput dulu," kata Rois.

Selanjutnya semua input data dipetakan dan memakai indikator dari Kementrian Pertanian. Maka akan keluar data apa saja tanaman pangan yang bisa ditanam di Situbondo. Tujuannya, petani mendapat kepastian menanam apa untuk mendapat nilai ekonomisnya.

Di kondisi saat ini, tanaman pangan di Situbondo umumnya padi, jagung dan kedele. Ditanya alasan mengapa ia dari PWK namun tertarik mengkaji pertanian karena PWK spektrumnya sangat luas, termasuk ketahanan pangan wilayah/ pengayaan pangan di daerah. "Sehingga saya mengkaji isu ketahanan pangan ini," katanya.

Mohamad Cholil Bikin Alat Pembersih Beras Otomatis Berbasis Arduiono Uno

Cholil meraih IPK 3,42 dari S1 Teknik Elektro FTI. Judul skripsinya "Purwarupa Alat Penkar dan Pembersih Beras Automatis Berbasis Arduino Ono".

Anak bungsu dari tiga bersaudara ini telah menjadi guru produktif SMK di Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

"Alat saya ini masih prototipe dan bisa membantu rumah makan untuk efisien waktu membersihkan beras," jelas Cholil.

Beras dimasukkan boks dan alat pengaduknya. Jika sudah bersih, maka akan muncul info di LCD-nya. Alat prototipe buatannya ini masih untuk 1 kg beras.

Tapi bisa dikembangkan untuk 5 sampai 10 kg beras. Guru audio video menceritakan awal bekerja sebagai guru.

"Saya kuliah dan ada waktu mengajar. Saya dapat tawaran mengajar dari teman. Padahal saya bukan dari pendidikan," ceritanya.

Apalagi dasarnya ia dari teknik. Tawaran diterima dan sampai sekarang ia masih mengajar di SMK. Namun ia masih ingin suatu hari bekerja di perusahaan teknik atau melanjutkan kuliah lagi di teknik.

Oktania Nur Feruzia: Menganalisa Postur Kerja Pekerja Bagian Pencetak dan Perebus Bakso

Okta meraih IPK 3,81 dari jenjang D3 Teknik Industri FTI. Masa studinya 2,5 tahun. Judul skripsinya " Analisis Postur Kerja Pekerja Bagian Pencetak dan Perebus Bakso dengan Menggunakan Metode Rapid Upper Limb Assesment (RULA)".

Yang menjadi lokasi analisisnya adalah UMKM Bakso Cak Keson di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Dikatakan, yang sering menjadi masalah di UMKM ini terkait ergonominya. Yaitu daya tahan seorang pekerja saat melakukan pekerjaannya. Sehingga terjadi muscoloskeletal disorder.

Berdasarkan pengolahan data diketahui bahwa postur kerja pekerja di UMKM ini dengan memakai alat lama (manual) dan alat kerja baru (mesin) menunjukkan posisi kerja mengalami perubahan.

Di alat lama berada di level 3 score 6. Dengan alat baru berada di level 2 dengan score 3.

"Selain menganalisis, saya juga membuat alatnya," kata dia.

Alat pembuat baksonya bisa mencetak 5900 pentol dengan adonan 35 kg untuk waktu 38,6 menit. Dengan mengerjakan manual, adonan 35 kg selama lima jam.

Al Aziz Nur Muhammad: Perancangan Rumah Susun di Kota Blitar

Aziz meraih IPK 3,44 dari S1 Arsitektur. Bungsu dari dua bersaudara ini mengambil judul skripsinya "Perancangan Rumah Susun di Kota Blitar. Tema : Arsitek Neo Vernakular.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved