Berita Malang Hari Ini

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Deseminasikan UKBI Adaptif untuk Semua Kalangan

Saat ini, UKBI sudah masuk pada generasi keempat. Berawal berbasis kertas, luring,  komputer dan internet. 

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek melakukan deseminasi UKBI adaptif di Hotel Savana Kota Malang, Rabu (30/3/2022) sampai 31 Maret 2022. 

SURYAMALANG.COM|MALANG- Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek melakukan deseminasi Ujian Kemampuan Bahasa Indonesia (UKBI) adaptif di Kota Malang. Kegiatan dilakukan pada 30-31 Maret 2022 di Hotel Savana. 

Sub Koordinator Pengujian UKBI Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Elvi Suzanti mengatakan diseminasi mengundang perwakilan kampus, dinas, MGMP dan kasek.

"Ini untuk memperkenalkan lagi UKBI pada pemangku kepentingan. UKBI bisa digunakan siapapun bagi pengguna Bahasa Indonesia," kata Elvi pada suryamalang.com di sela acara.

Saat ini, UKBI sudah masuk pada generasi keempat. Berawal berbasis kertas, luring,  komputer dan internet. 

"UKBI adaptif berbeda dengan yang dulu. Sebelumnya, sati peserta memperoleh semua soal. Mulai termudah sampai tersulit diikuti semua peserta," paparnya.

Di UKBI adaptif ini tergantung kemampuan masing-masing. Makin pintar seseorang, makin banyak memperoleh soal sampai pada titik yang ditentukan. 

Sesi pertama UKBI yakni mendengarkan ada  40 butir soal. Dalam UKBI adaptifnya, jika hanya bisa mendengarkan hal-hal sederhana, maka setelah itu selesai.

Peserta dianggap belum bisa memahami soal-soal sulit. Tapi jika mampu, maka akan mendapatlan soal lebih sulit lagi sampai 40 soal keluar semua.

"UKBI ini beradaptasi pada kemampuan orang. Misalkan 60 peserta ujian, maka soalnya berbeda-beda," kata Elvi.

Dalam UKBI ada lima sesi. Sesi satu sampai tiga adalah pilihan ganda dan wajib diambil.

Jika ingin memgetahui kemampuan dan berbicara, ada di sesi empat dan lima. Total waktu di lima sesi itu dua jam, 10 menit.

"Kami ingin UKBI dilmanfaatkan semua khalayak agar mengetahui kemampuan Bahasa Indonesianya," pungkasnya.

 Sudah Menguji 140.000 Orang

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E Aminudin Aziz yang hadir secara daring di acara itu mengatakan UKBI mirip TOEFl.

Agar hasilnya valid, maka ada pengujian.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved