Berita Blitar Hari Ini
Penyelamatan Dramatis 2 Orang Pemancing yang Terjebak Banjir Lahar Kelud di Sungai Lekso Blitar
Petugas BPBD Blitar menyelamatkan 2 orang pemancing yang terjebak di antara luapan banjir lahar Gunung Kelud di sungai Lekso
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Sebuah aksi penyelamatan dramatis terjadi di Sungai Lekso, yang ada di Lingkungan Majekan, Kelurahan/Kecamatan Wlingi, Jumat (8/4/ 2022) sore.
Petugas BPBD Blitar menyelamatkan 2 orang pemancing yang terjebak di antara luapan banjir lahar Gunung Kelud di sungai itu.
Beruntung kedua penyintas akhirnya berhasil diselamatkan.
Kedua pemancing itu adalah Edi (55), dan Toro (42), keduanya warga Lingkungan Majekan, Kelurahan/Kecamatan Wlingi.
Keduanya selamat setelah sempat terkurung di antara arus deras luapan sungai Lekso.
Kejadian menggegerkan warga itu di saat sedang menunggu waktu berbuka puasa.
Memang, setiap sore, di sungai yang merupakan jalur lahar Gunung Kelud itu banyak orang memancing.
Sebab, ikannya banyak, terutama ikan Uceng.
Namun, kebanyakan para pemancing hanya memancing di tepi sungai karena sering kali, air sungai Lekso itu tidak bisa diprediksi.
Mungkin, karena tak mendung apalagi hujan, sehingga dua pemancing itu nekat memancing di tengah sungai, yang berjarak sekitar 600 meter dari rumahnya.
Tepatnya, di belakang sekolah SMPN 01 Kecamatan Wlingi.
Meski para pemancing lainnya, hanya duduk di tepi, namun entah mengapa dua orang itu nekat ke tengah sungai.
Saat itu, airnya hanya di bawah pantat orang dewasa.
Setelah menemukan lokasinya, mereka duduk di atas batu dengan beradu punggung.
"Satu menghadap ke barat dan satunya ke timur. Mereka sambil duduk di batu. Memang, di tengah sungai itu banyak bebatuan besar," papar Kompol Mulyanto, Kapolsek Wlingi.
Meski tak ada hujan, mendadak meluap karena hujan terjadi di hulu, sehingga air yang mengalir itu membawa lahar--meterial bebatuan.
"Seperti tadi sore itu, tak ada hujan di lokasi itu, namun airnya meluap. Biasanya, kalau terjadi seperti itu, maka yang hujan di lereng gunungnya," paparnya.
Entah sudah dapat tangkapan ikan atau belum, sekitar 30 menit kemudian, air sungai mendadak meluap dan arusnya deras.
Tak berselang lama, air sampai naik di atas batu yang diduduki sehingga membuatnya mendadak ketakutan.
Apalagi, suara gemuruh air yang bercampur bebatuan pegunungan itu kian membuat nyalinya mendadak kecil.
Sadar akan bahaya mengancamnya, mereka segera berteriak-teriak dengan minta tolong.
Termasuk, melambai-lambaikan topinya ke arah warga yang ada di tepi sungai.
"Meski lokasinya dekat keramaian, seperti Jembatan Kali Lekso (jalur. Jalan raya Malang-Blitar) namun tak mudah terlihat. Untungnya, ada warga yang mendengar teriakannya," papar Mulyanto.
Mengetahui ada dua orang di tengah sungai dalam ancaman arus lahar, warga itu lari ke Kantor BPBD yang berjarak sekitar 700 meter.
Hanya hitungan menit, petugas BPBD bersama polsek setempat tiiba di TKP.
Mereka langsung melakukan pertolongan terhadap kedua korban.
Namun, karena arusnya deras, petugas tak langsung terjun ke sungai untuk menjemputnya, melainkan menembakkan tambang ke seberang sungai sebelah timur.
Begitu tali itu sudah menancap kuat di pohon, maka keduanya disuruh berpegangan tali itu buat menyelamatkan diri.
"Mereka berjalan ke tepian sungai, dengan berpegangan tali itu. Akhirrnya, mereka selamat," pungkas Mulyanto.