Travelling
Tjokronegoro Usul Nama Sidokare Berubah Jadi Sidoarjo
Dulunya kota ini bernama Sidokare yang masih bagian dari Surabaya. Kini Sidokare bernama Sidoarjo.
Seperti, Masjid Jami Al Abror yang dibangun pada tahun 1678.
Berarti masjid tertua di Sidoarjo itu sudah berusia 344 tahun.
Masjid yang tidak pernah sepi dari aktivitas dakwah ini sudah mengalami beberapa kali renovasi.
Masjid masih menyisakan warisan sejarah dan budaya berupa gapura kuno yang berfungsi sebagai pintu masuk masjid di sisi sebelah utara.
Berdirinya Masjid Al Abror tidak bisa lepas dari keberadaan Mbah Muljadi.
Warga yakin ulama dari Demak ini merupakan pendiri Masjid Al Abror.
Tiga warga membantu Mbah Muljadi membangun masjid, yaitu Mbah Sayyid Salim, Mbah Musa, dan Mbah Badriyah.
Empat tokoh itu dimakamkan di sebelah baratnya Masjid Jami Al Abror.
Masyarakat sekitar ziarah ke makam tersebut setiap menjelang Ramadan.
Mbah Muljadi juga diyakini merupakan orang pertama yang mengajarkan pembuatan batik tulis kepada warga Kampung Jetis, Kelurahan Lemah Putro.
Batik tulis Jetis diperkirakan mulai ada sekitar tahun 1675.
Manyak bangunan kuno yang usianya diperkirakan lebih dari 1 abad di kampung ini.
Mahasiswa Program Magister Sipil Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Rifky Aldilan bersama Antariksa dan Chistia Meidiana meneliti bangunan-bangunan kuno yang berdiri di sepanjang Jalan Gajah Mada pada tahun 2013.
Dalam penelitian itu, Rifky membaginya dalam tiga kelompok bangunan kuno, yakni kelompok bangunan kuno bernilai kultural potensial tinggi, sedang dan rendah.
Rifky dan kawannya mencatat ada 39 bangunan kuno di sepajang Jalan Gajah Mada, Sidoarjo.