Tunjungan Plaza Surabaya Kebakaran
Asal Mula Api Penyebab Kebakaran Tunjungan Plaza 5 Bukan Dari Resto, Tim Labfor Sebut Plafon Bioskop
Asal mula api dalam kebakaran Tunjungan Plaza Surabaya dipastikan dari bagian plafon sisi luar area atau teras, ruangan bioskop di lantai 10.
Penulis : Luhur Pambudi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Lokasi awal kemunculan api penyebab kebakaran Gedung Tunjungan Plaza 5 Surabaya, pada Rabu (14/4/2022) diungkap Tim Labfor.
Asal mula api dalam kebakaran Tunjungan Plaza Surabaya dipastikan dari bagian plafon sisi luar area atau teras, ruangan bioskop di lantai 10.
Namun, Tim Labfor belum dapat memastikan, benda semacam apa yang menjadi pemicu nyala api sebelum membakar beberapa fasad gedung, yang berada di area langit-langit tersebut.
Saat ini proses uji laboratorium masih dilakukan terhadap tiga barang bukti dari TKP, seperti abu sisa pembakaran, seutas kabel, hingga bekas lampu.
Kepala Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo memperkirakan, proses pengujian secara laboratoris tersebut diperkirakan memakan waktu sekitar empat hari.
Dari hasil laboratorium tersebut, ia dapat menyimpulkan penyebab pasti pemicu kemunculan api pertama kali hingga akhirnya membesar dan melumat sejumlah bagian fasad gedung.
"Makanya kami belum bisa, kami cek lab dulu. Karena orang lab kita harus buktikan secara laboratoris dulu," katanya saat ditemui di depan Gedung Labfor Mapolda Jatim, Kamis (14/4/2022).
Di singgung mengenai dugaan kuat pemicu api. Sodiq enggan berspekulasi macam-macam, sebelum proses laboratorium yang dilakukannya membuahkan hasil.
Namun demikian ada dugaan awal faktor elektrik sebagai pemicu kebakaran.
Dugaan awal itu berdasarkan pengamatannya bersama tim berjumlah tujuh orang selama kurun waktu tujuh jam sejak pukul 08.00 hingga 15.00 WIB itu,
Unsur elektrik sebagai pemicu awal kemunculan api menjadi temuan bermuatan informasi paling logis dan mendasar, atas proses investigasi penyebab kebakaran gedung yang masih memasuki tahap awal ini.
Kedati demikian, Sodiq menegaskan, temuan awal tersebut, masih harus disinkronisasikan dengan sejumlah alat bukti pendukung yang bertautan, seperti temuan barang bukti, keterangan saksi, dan gambar gedung teknis dari TP tersebut.
"Kalau memeriksa itu, penyebab kebakaran bisa dari alam, elektrik, mekanik, kimia, biologi. Kita sisir itu. Ternyata kalau alam, jelas tidak ada, karena tidak ada petir dan lain-lain. Kimia, tidak ada. Biologi, gak ada. Mekanik, kayaknya gak ada," jelasnya.
"Lebih banyak mungkin lebih ke listrik, apakah ada unsur-unsur yang lain kelalaian atau apa, baru kita sinkronisasi," ungkapnya.
Mengingat proses investigasi tersebut masih memasuki tahapan awal. Sodiq mengatakan, tidak menutup kemungkinan pihaknya bakal melakukan proses pengggalian data kembali ke TKP, sewaktu waktu.
Oleh karena itu, kini pihak Labfor telah melokalisir wilayah TKP yang menjadi sasaran penyelidikan kasus kebakaran tersebut. Yakni terpusat pada lantai 10 dan 11.
Dua lantai tersebut masih disegel menggunakan garis batas polisi (Police Line).
Namun, untuk lantai lainnya, sudah tidak lagi dipasang garis batas polisi.
Artinya, pihak pengelola mall dapat kembali melakukan aktivitasnya.
"Sudah bisa (difungsikan lagi). Tapi kewenangan ada di penyidik. Bukan di saya. Nanti ada penyidik yang menyatakan," pungkasnya.
Terpisah, Direktur Marketing Pakuwon Group selaku pengelola Tunjungan Plaza, Sutandi Purnomosidi mengungkap penjelasan serupa.
Sutandi menyebut penyebab kebakaran bangunan Tunjungan Plaza Surabaya 5, yang terjadi Rabu (13/4/2022) adalah api yang diduga bersumber dari sebuah komponen pendingin udara gedung atau Chiller AC dari sebuah Ruang Bioskop XXI.
Komponen yang terbakar tersebut, berlokasi di area outdoor atau rooftop yang berada di lantai 10 Gedung Tunjungan Plaza Surabaya.
Artinya, sumber api, yang digadang-gadang sejak awal bersumber dari area gerai restoran di lantai 5, tidak terbukti.
Fakta adanya komponen bangunan yang terbakar hebat hingga rontok dari lantai 5 gedung hingga sempat diabaikan video ponsel warga saat kejadian ternyata merupakan fasad bangunan berbahan mudah terbakar yang kebetulan terdapat di lantai lima itu.
"Tidak ada satupun api yang berasal dari dalam mall. Dan tidak ada satupun tennant yang terkena dampak dari api. Justru yang terjadi, api dari luar yang berdampak ke fasad mall," katanya saat jumpa pers di Atrium Utama TP 3, Kamis (14/4/2022).
Kendati demikian, Sutandi bersyukur, berkat gerak cepat dari pemadam kebakaran pemkot, dan kru fire fighting Pakuwon Grup bersama aparat lainnya, termasuk dari kepolisian memblokir jalan.
Potensi rambatan api dapat segera diminimalisir.
Sehingga tidak lebih dari 20 menit kobaran api yang melahap bagian komponen fasat gedung, dapat dipadamkan.
"Api dalam waktu 15-20 menit, bisa dikendalikan. Sehingga bisa mengurangi efek lebih jauh dari kondisi di TP 5," jelasnya.