Berita Malang Hari Ini
UPDATE Misteri Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB Malang, Makan Bareng Pacar Sebelum Ditemukan Tewas
UPDATE Misteri Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB Malang, Makan Bareng Pacar Sebelum Ditemukan Tewas
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut adalah update dugaan pembunuhan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang yang mayatnya ditemukan di Pasuruan.
Bagus Prasetyo Lazuardi (26), mahasiswa kedokteran tersebut, diduga dibunuh di tempat lain sebelum dibawa dan dibuang ke semak-semak di Pasuruan.
Hal ini diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto.
"Sebab, posisi mayat korban tidak jauh dari jalan raya, serta disembunyikan ke dalam semak-semak," kata Adhi dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, Kamis (14/4/2022).
Namun, Adhi menuturkan, perlu penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut.
Pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi yakni pacar korban, T, dan dua warga yang pertama kali menemukan mayat korban.
Dari hasil pemeriksaan terhadap pacar korban, ternyata korban sempat makan bersama di daerah Malang pada Kamis (7/4/2022).
"Kami sudah mendatangi T di Malang."
"Dia mengaku memang sempat makan bareng pada hari Kamis malam."
"Kemudian setelah makan itu, T diantar pulang oleh korban," ungkapnya.
Mayat korban kemudian ditemukan oleh warga pada Selasa (12/4/2022).
Selain pemeriksaan saksi-saksi, Adhi menyebut, anggotanya juga mengumpulkan data-data rekaman CCTV di sekitar tempat penemuan mayat korban.
Saat olah TKP, polisi tidak menemukan identitas korban, hanya menemukan uang senilai Rp 150.000.
Identitas korban baru diketahui atas nama Bagus Prasetyo Lajuardi, mahasiswa Kedokteran Universitas Brawijaya setelah melakukan pemeriksaan sidik jari melalui Mobile Automatic Multi Biometric Identification System (MAMBIS).

Hasil Autopsi
Satreskrim Polres Pasuruan mengungkap hasil autopsi jenazah mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang yang ditemukan tewas di sebuah lahan kosong di Purwodadi.
Autopsi yang dilakukan di RS Pusdik Shabara Bhayangkara Porong menunjukkan tanda-tanda janggal penyebab kematian Bagus Prasetyo Lazuadi (BLP). Ada bekas luka kekerasan.
"Dari dokter yang melakukan otopsi disimpulkan jika BLP ini mengalami kekerasan tumpul di bagian dada, sehingga paru-parunya mengempis," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo, kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (13/4/2022).
Dia mengatakan, dugaan awal, korban kesulitan bernafas karena paru-parunya mengempis.
Hal itulah yang membuat korban meninggal.
"Jadi ada indikasi kuat, korban adalah korban pembunuhan," lanjutnya.
Terkait apa motifnya dan siapa pelakunya, Kasat mengaku masih melakukan penyelidikan mendalam.
Ia memastikan, timnya masih bekerja sampai sekarang.
"Mudah-mudahan segera membuahkan hasil," tambahnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya BPL diketahui sebagai seorang mahasiswa jurusan kedokteran di sebuah kampus di Malang.
Yang bersangkutan berusia 25 tahun. Dari data yang didapatkan kepolisian, dia tinggal di Tulunganggung, Jawa Timur.
Saat ditemukan, mayat dokter muda ini kondisinya mengenaskan. Tubuhnya sudah menghitam. Ada beberapa darah yang membekas di tangan kirinya.
Dugaan kuat, anak muda ini menjadi korban pembunuhan.
Indikasi lainnya, diduga kuat mayat sudah beberapa dibuang di lokasi penemuan.
Mayat ditutupi semak-semak untuk tidak menarik perhatian.
Hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan.
Mayat masih menggunakan pakaian lengkap saat ditemukan. Dia masih memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam.
Bahkan, arloji pun juga masih di tangan. Selain itu, sabuk pun juga masih ada. Sedangkan barang berharga lainnya, tidak ditemukan di lokasi penemuan.
KRONOLOGI
Mayat ditemukan di sebuah semak-semak lahan kosong di Jalan Raya Surabaya - Malang, Kabupaten Pasuruan, Selasa (12/4/2022) siang.
Awalnya, mayat itu ditemukan tanpa identitas. Setelah dibawa ke RS Bhayangkara Porong untuk otopsi, polisi berhasil mengidentifikasi identitas mayat tersebut.
Mayat berjenis kelamin laki-laki itu diketahui Bagus Prasetyo Lazuadi.
Dia diketahui sebagai mahasiswa jurusan kedokteran di Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Yang bersangkutan berusia 25 tahun.
Dari data yang didapatkan kepolisian, dia tinggal di Tulunganggung, Jawa Timur.
Saat ditemukan, mayat dokter muda ini kondisinya mengenaskan.
Tubuhnya sudah menghitam. Ada beberapa darah yang membekas di tangan kirinya.
Dugaan kuat, anak muda ini menjadi korban pembunuhan.
Indikasi lainnya, diduga kuat mayat sudah beberapa dibuang di lokasi penemuan.
Mayat ditutupi semak-semak agar tidak menarik perhatian.
Hanya terlihat tangan dan kaki sebagian dari kejauhan.
Mayat masih menggunakan pakaian lengkap saat ditemukan.
Dia masih memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam.
Bahkan, arloji pun juga masih di tangan.
Selain itu, sabuk pun juga masih ada.
Sedangkan barang berharga lainnya, tidak ditemukan di lokasi penemuan.
Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk kasus penemuan mayat ini.
Ia tidak ingin gegabah untuk menyimpulkan jika mayat ini adalah korban pembunuhan.
Ia mengaku sedang bekerja bersama timnya.
"Kami sudah komunikasi dengan keluarga, pihak keluarga juga membenarkan jika yang bersangkutan sudah tidak ada kabar sejak kamis lalu," kata Kasat kepada SURYAMALANG.COM.
Terakhir, kata Kasat, keluarganya mengetahui anaknya keluar dengan kekasihnya membawa mobil keluarga.
Selanjutnya, sudah tidak ada kabar.
Kasat memastikan jika pihaknya sedang bekerja keras untuk mengungkap kasus ini.
"Kami sedang bekerja, untuk perkembangannya akan kami sampaikan," paparnya.
Sekadar diketahui, mayat BPL ini ditemukan di sebuah semak-semak lahan kosong dekat sebuah rumah makan di wilayah Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Mayat ini diketahui pertama oleh seorang penjual kopi di sekitar lokasi penemuan mayat, Narti (40).
Saat itu, ia mencium aroma tak sedap.
Pernyataan UB Malang
Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang dr Eriko Prawestiningtyas Sp F memberikan keterangan pers, Rabu (13/4/2022) terkait kematian mahasiswanya yang ditemukan tewas di kawasan Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Bagus Prasetyo Lazuadi (BPL) ditemukan dalam kondisi sudah membusuk.
Orangtua korban sudah melaporkan anaknya sebagai orang hilang di Polres Tulungagung sejak tujuh hari lalu.
"Jika melihat update di pemberitaan, maka semua memahami ini bukan hal wajar," kata Eriko pada wartawan, Rabu (13/4/2022).
Tapi kampus tidak berkapasitas menjelaskan detil tentang ketidakwajaran itu.
"Apapun hasilnya dari sejawat penyidik bisa membuat kasus ini terang," kata Eriko.
Dikatakannya, jika hasilnya terang, maka bisa menjadi support system yang baik andai terbukti. Misalkan apa keamanannya yang perlu ditingkatkan.
Menurutnya, almarhum adalah mahasiswa PPD (Program Pendidikan Dokter).
"Jadi ko as di RSSA. Tinggal menjalani ujian kompetensi untuk jadi dokter," jelasnya.
Sedangkan terkait pacar almarhum, ia menyatakan belum tahu. Informasi di media disebut TS.
Pihak UB juga masih menggali informasinya apa si pacar juga mahasiswa UB.
"Jika juga mahasiswa UB, maka akan kita support psikologianya," katanya.
Menurut Eriko, kampus baru mengetahui kasusnya pada kemarin siang dari medsos.
Dikatakannya tidak ada laporan resmi keluarga pada kampus dan penyidik. Kampus awalnya hanya soal orang hilang lewat poster.
Dari informasi rekan almarhum ternyata benar bahwa yang ditemukan adalah Bagus.
Dari kampus juga sudah menghadiri takziah dan pemakaman di Blitar. Yang datang tiga orang termasuk dirinya.
"Tapi dalam kondisi takziah di Blitar, kami memang ketemu orangtua dan saudaranya. Tapi tidak bisa menggali detil," jelasnya.
Dimakamkan di Blitar
Jenazah Bagus Prasetya Lazuardi (BPL), mahasiswa kedokteran salah satu kampus di Malang yang diduga menjadi korban pembunuhan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Bendosari, Sanankulon, Kabupaten Blitar, Rabu (13/4/2022) dini hari.
Proses pemakaman jenazah korban mendapat pengamanan dari petugas Polsek Sanankulon Polres Blitar Kota.
"Benar, pada hari Rabu (13/4/2022) pukul 01.26 WIB-02.00 WIB dilakukan pemakaman jenazah Bagus Prasetya Lazuardi yang meninggal di Pasuruan di TPU Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon," kata Kapolsek Sanankulon Polres Blitar Kota, AKP Budi Agus.
Budi mengatakan Polsek Sanankulon mendapat tugas untuk melakukan pengamanan proses pemakaman korban.
Polsek Sanankulon menerjunkan lima personil untuk mengamankan proses pemakaman korban.
Dikatakannya, korban sebenarnya warga Kepatihan, Kabupaten Tulungagung.
Tapi, orangtua korban memiliki tanah dan rumah di Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
"Orangtua almarhum memiliki tanah dan rumah di Desa Bendosari dan keranda asal-usulnya Desa Bendosari. Proses pemakaman berjalan lancar," ujarnya.
Sebelumnya, jasad laki-laki ditemukan di lahan kosong di Jalan Raya Surabaya-Malang, Kabupaten Pasuruan, Selasa (12/4/2022).
Identitas jasad laki-laki itu kemudian diketahui bernama Bagus Prasetya Lazuardi, mahasiswa kedokteran kampus di Malang.
Korban merupakan warga Kabupaten Tulungagung.
Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah menghitam dan beberapa darah yang membekas di tangan kirinya.
Diduga, korban menjadi korban pembunuhan.