Berita Malang Hari Ini
Di Balik Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB Malang Ada Cinta Segitiga Hingga Pengurasan Harta Benda
Di Balik Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB Malang Ada Cinta Segitiga Hingga Pengurasan Harta Benda
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Selain motif asmara, ternyata ada alasan lain yang membuat Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) membunuh mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang Bagus Prasetya Lazuardi (25).
Bagus Prasetya Lazuardi merupakan kekasih dari anak tiri tersangka yang berinisial TS.
Ziath Ibrahim Bal Biyd cemburu dengan Bagus Prasetya Lazuardi yang berpacaran dengan anak tirinya.
Bermula dari cinta segitiga inilah kemudian tersangka membunuh korban.
Wakil Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Ronald Ardiyanto Purba mengatakan, korban kerap kali dimintai uang oleh tersangka.
Catatan hasil penyelidikan terhadap tersangka, sebelum mengeksekusi korban, tersangka sempat menguras seluruh uang yang berada dalam kartu ATM korban, melalui layanan aplikasi M-Banking.
Baca juga: Pengakuan Tersangka Pembunuhan Mahasiswa UB Malang, Dipicu Chat Seronok Antara Korban dan Anak Tiri
Baca juga: FAKTA Kisah Cinta Segitiga 2 Mahasiswa Kedokteran UB Malang dan Cinta Ayah Tiri Berujung Pembunuhan
Baca juga: Licin Seperti Belut, Jurus Terduga Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Malang Menghilang dari Perburuan
"Kemudian korban sering dimintai uang oleh tersangka."
"Dan yang terakhir, dari rekening M Banking-nya, dipindahkan ke rekening tersangka," katanya di Gedung Humas Mapolda Jatim kepada SURYAMALANG.COM, Senin (18/4/2022).
Sementara itu, Kasubdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengungkapkan, tersangka menguras hampir semua uang di dalam ATM korban, senilai Rp 3,4 juta.
"Rp 3,4 juta, melalui M-banking dari bank (swasta). Enggak pernah cekcok."
"Karena dia cemburu dan menaruh hati dengan anak tirinya, dan juga kesusahan ekonomi, sehingga dia nekat," ujar Lintar.
Mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim itu, juga menambahkan, tersangka juga sempat berupaya untuk menjual mobil Toyota Innova bernopol N 1966 IG, milik korban ke seorang kenalannya.
Tersangka berupaya menjual mobil tanpa surat-surat keabsahan penyerta; STNK, BPKB, bahkan plat nopol, hasil kejahatannya itu, dari mulut ke mulut.
"Mencoba mencari pembeli. (Kesulitan mencari pembeli) iya," pungkas Lintar.
Sebelumnya, terdapat motif asmara yang melatarbelakangi perbuatan tersangka membunuh korban.
Berdasarkan keterangan hasil pemeriksaan oleh kepolisian, tersangka memiliki perasaan suka atau kasmaran terhadap TS, anak tirinya sendiri.
Temuan informasi tersebut, disampaikan oleh salah seorang saksi yang sudah diperiksa oleh penyidik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.
Perasaan suka dan sayang itu telah muncul sejak kurun waktu 3-4 tahun lalu.
Namun, tersangka baru mengungkapkan informasi tersebut ke pada temannya itu, sekitar empat bulan lalu.
Mengenai motifnya itu, tersangka Ziath mengaku, hanya sebatas memiliki rasa suka yang berlebihan terhadap anak tirinya.
Sehingga membuatnya menjadi kalap, tatkala melihat adanya percakapan mesra yang cenderung dianggap tersangka menjurus ke arah hal seronok.
"Sayang berlebihan. Karena ada chat pelecehan seksual," ujar Ziath yang memakai pakaian tahanan berwarna oranye itu di Mapolda Jatim.
Sekadar diketahui, Bagus Prasetya Lazuardi merupakan seorang mahasiswa aktif yang berkuliah di jurusan kedokteran Universitas Brawijaya (UB).
Saat ditemukan pertama kali oleh para saksi dan penyidik kepolisian di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022), mayat dokter muda ini dalam keadaan kondisi kulit tubuh berubah warna menjadi menghitam.
Kemudian, terdapat beberapa bercak darah yang telah kering membekas di tangan kirinya.
Saat diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pasuruan, diduga kuat, korban tewas karena dibunuh.
Hal itu ditengarai dari posisi letak mayat itu pertama kali ditemukan.
Yakni ditutupi semak-semak, yang diduga bertujuan untuk mengaburkan keberadaan mayat.
Sepintas hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan. Namun, mayat masih mengenakan pakaian lengkap.
Yakni memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam. Kemudian, arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, sabuk, serta uang tunai Rp 150 ribu.
Sedangkan barang berharga lainnya; mobil dan ponsel, tidak ditemukan di lokasi penemuan mayat.