Ramadan 2022

Gelar Ngaji Bareng, Gubernur Khofifah dan Gus Miftah Bedah Makna Nuzulul Quran di Era Digital

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar peringatan Nuzulul Quran dengan ngaji bareng Gus Miftah.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: isy
Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar peringatan Nuzulul Quran dengan ngaji bareng KH Miftah Maulana Habiburahman atau yang akrab dikenal Gus Miftah di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Senin (18/4/2022), malam. 

Sementara itu, Gus Miftah dalam ceramahnya memaknai Nuzulul Quran dengan membedah ayat Alquran yang bisa dijadikan pedoman bagi anak-anak muda.

Ia menukil tiga ayat dalam Al-Quran yang kemudian ia ulas intisarinya sebagai bekal bagi anak muda di era society 5.0.

"Yang pertama anak muda harus memiliki pribadi yang tangguh. Jangan mudah insecure dan under estimated. Punyalah pemikiran Yes we can, karena semua manusia diciptakan punya kelebihan," tegas Gus Miftah.

Ia memberikan motivasi bahwa tidak semua anak terlahir dari keluarga kaya.

Jika itu yang terjadi maka untuk bisa sukses bisa diraih lewat dua cara yaitu selalu kreatif dan terus kerja keras.

"Karena anak muda itu harus banyak karya. Jika banyak anak muda yang kreatif, kerja keras dan banyak karya maka insya allah akan lebih  banyak lagi  orang-orang hebat yang terlahir dari Jawa Timur," tegas Gus Miftah.

Kedua, Gus Miftah menukil salah satu ayat dari Surat Al Kahfi yang menceritakan kisah Nabi Musa yang memiliki tekad kuat dan tidak akan berhenti berjalan sampai bertemu dengan dua laut.

"Yang dipesankan dari ayat ini, anak muda harus punya mental mau kerja keras, cerdas, dan ikhlas. Karena dengan kerja keras akan membuat orang pantang menyerah, kemudian kerja cerdas akan membuat orang menikmati hidup dan ketiga dengan ikhlas maka akan mensyukuri hidup," tegasnya.

Yang terakhir, Gus Miftah menukil ayat dari Surat An-Anbiya yang mengajarkan tentang anak muda harus berani melawan kebathilan, yang kemudian ia sambungkan ada tiga resep agar bisa sukses.

"Caranya tirakat, ziarah dan sodaqoh. Itu rumusnya. Tirakat bisa dilakukan dengan memperbanyak bangun malam untuk solat, puasa sunnah dan memperbanyak zikir," tegas Gus Miftah.

Kemudian ziarah, yang ia jelaskan maksudnya adalag dengan memperbanyak silaturahmi dengan sesepuh untuk meminta doa, dan ziarah kubur untuk mendoakan yang sudah meninggal dunia.

"Sedangkan sodaqoh tentu dengan sedekah akan memperbanyak manfaat bagi yang memberi karena sedekah itu akan membawa berkah baik di dunia maupun akhirat," pungkas Gus Miftah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved