Berita Kumajang Hari Ini
Modus Meminta Pijat dan Iming-iming Dapat Berkah, Pengasuh Ponpes Perdayai 3 Santriwati di Lumajang
Dengan 'kekuasaan' sebagai pengasuh Ponpes FN pun bisa memperdayai santriwatinya sendiri dengan siasat licik itu.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, LUMAJANG - Modus atau siasat licik digunakan oleh pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Lumajang yang diduga memperdayai 3 santriwatinya sendiri.
FN, seorang pengasuh Ponpes di Dusun Curah Lengkong, Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjajang kini harus berurusan dengan polisi karena diduga mencabuli 3 satriwatinya
Tiga orang santriwati mengaku mengalami tindak pelecehan seksual saat menimba ilmu di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Dusun Curah Lengkong itu.
Kelakuan bejat pengasuh Ponpes itu terungkap setelah salah seorang santriwati curhat kepada orang tuanya.
Si santriwati ini takut kembali ke Ponpes karena trauma dengan perlakuan pengasuh di Ponpes.
Kepada orang tuanya, santri yang jadi korban pencabulan itu mengungkap modus atau sisat licik yang dilakukan oleh FN.
FN disebut mencabuli para korbannya dengan lebih dulu meminta pijat pada santriwati yang jadi sasaran.
Terduga pelaku itu meminta santriwwatinya untuk memijatnya dengan iming-iming mendapat berkah.
Dengan 'kekuasaan' sebagai pengasuh Ponpes FN pun bisa memperdayai santriwatinya sendiri dengan siasat licik itu.
Dugaan perbuatan pelecehan seksual ini terjadi sekitar bulan Januari-Maret 2022.
Tapi kelakuan bejatnya kini berujung kasus hukum di kepolisian.
Orang tua korban yang tidak terima mendengar keterangan anaknya langsung bersikap
Wali murid itu memutuskan melaporkan pelecehan seksual yang dialami anaknya ke Kepala Desa Curah Petung.
Berita ini langsung langsung menyebar kepada para warga.
Kabar tiga orang santriwati diduga jadi korban pencabulan pengasuh pesantren sendiri membuat massa mengamuk menyerang pondok pesantren (Ponpes) , Kamis (19/5/2022).