Berita Malang Hari Ini
Suspek Sapi Terindikasi PMK Melonjak, Pemkab Malang Tak Panik
Pemkab Malang masih bersikap tenang menanggapi lonjakan sapi di wilayahnya yang terindikasi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG - Pemkab Malang masih bersikap tenang menanggapi lonjakan sapi di wilayahnya yang terindikasi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Nurcahyo mengatakan, jumlah ternak sapi yang terindikasi PMK terdapat 509 ekor.
Nurcahyo menegaskan pihaknya tidak panik karena telah mengetahui apa yang harus dilakukan.
"Sebagai contoh ketika luka diobati dengan antibiotik. Lalu ketika kondisi suhu badan sapi panas dikasih obat penurun panas, kemudian dibiosecurity. Seperti disinfektan
jadi itulah yang dilakukan ternak bisa sembuh," terang Nurcahyo ketika dikonfirmasi.
Sementara itu, Nurcahyo menilai penyebaran PMK yang begitu cepat tak harus ditanggapi dengan sentimen yang hiperbola alias dibesarkan-besarkan.
Ia menuturkan jika jajarannya telah memahami standar operasional penanganan penyakit hewan.
Kendati telah mengklaim cekatan dalam menangani wabah, Pemkab Malang belum bisa memastikan pembukaan kembali pasar hewan dilakukan.
"Menular memang cepat sekali. Maka dari itu pasar hewan masih ditutup dan belum tahu kapan akan dibuka kembali. Ini demi keamanan dan kesehatan ternak," beber Nurcahyo.
Terakhir, Nurcahyo menyebut bahwa sejauh ini tidak ada ternak yang mati akibat wabah yang menyerang sistem imunitas hewan ternak tersebut.
"Hewan ternak mati tidak ada. Kalau yang dipotong paksa itu ada, dan dagingnya masih bisa dijual dengan harga normal. Hewan yang rentan merupakan yang masih menginjak usia muda. Jika telah menapaki usia dewasa itu biasanya imunnya lebih kuat," tutup Nurcahyo.