Berita Mojokerto Hari Ini
Peziarah Asal Surabaya Ditemukan Meninggal di Petilasan Krapyak (Sunan Pangkat) Pacet Mojokerto
Korban asal Blauran Kidul, Kecamatan, Genteng Kota Surabaya tiba-tiba meninggal saat hendak pulang dari ziarah di Petilasan Krapyak Sunan Pangkat
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Seorang peziarah asal Surabaya ditemukan meninggal di area Makam atau Petilasan Krapyak (Sunan Pangkat) Dusun/ Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Korban bernama Danny Ardiansyah (53) asal Blauran Kidul, Kecamatan, Genteng Kota Surabaya tiba-tiba meninggal saat hendak pulang dari ziarah di Petilasan Krapyak Sunan Pangkat, pada Sabtu (28/5/2022).
Kapolsek Pacet, AKP Amat mengatakan pihaknya belum dapat memastikan terkait penyebab korban yang mendadak meninggal.
"Sebab kematian belum diketahui, dari keterangan yang dihimpun sesaat mau pulang (Korban) duduk untuk istirahat namun langsung tak sadarkan diri kemudian meninggal dunia," ungkap Amat kepada Suryamalang.com, Sabtu (28/5/2022).
Amat menjelaskan berdasarkan keterangan saksi sebelumnya korban bersama lima rekannya dan rombongan berangkat mengendarai mobil pribadi dari Surabaya menuju petilasan Krapyak Sunan Pangkat, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, pada Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 22.00 WIB.
Rombongan tiba dikawasan parkir petilasan Krapyak, pada Jum'at (27/5/2022) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Kemudian, korban bersama rombongan berangkat menuju petilasan Krapyak berjalan menyusuri tangga dan bermalam di tempat tersebut, sekitar pukul 02.30 WIB.
Korban bersama rombongan melakukan aktivitas ziarah dan kerja bakti membersihkan area petilasan Krapyak Sunan Pangkat.
"Selama di lokasi rombongan melaksanakan kegiatan ziarah dengan doa bersama termasuk dengan korban serta melaksanakan kerja bakti bersama," ungkapnya.
Menurut dia, korban bersama rombongan hendak pulang ke Surabaya sekira pukul 09.30 WIB.
Saat itu, korban duduk di depan pintu masuk makam Sunan Pangkat sembari berbincang dengan rekannya, Firman dan Iva Yatul.
"Tiba-tiba korban mengalami kejang mengeluarkan air liur lalu pingsan kemudian kedua saksi berupaya membangunkan korban namun saat diperiksa denyut nadi korban sudah tidak ada," ucap Amat.
Amat menyebut, saksi yang merupakan rekan korban melaporkan kejadian ini ke penjaga makam yang diteruskan ke Polsek Pacet, sekitar pukul 12.20 WIB.
Polisi bersama petugas medis Puskesmas potensi relawan dan warga mengevakuasi jenazah korban dari kawasan Petilasan Krapyak menggunakan mobil ambulans ke rumah sakit.
Korban meninggal diduga karena penyakit jantung yang diperkuat dengan keterangan keluarga.
Istri korban mewakilkan pada rombongan membuat pernyataan bahwa telah menerima kejadian tersebut dan menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
"Jenazah korban dievakuasi ke rumah sakit karena pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan diberangkatkan ke rumah duka di Surabaya," pungkasnya.
