Update Pencarian Anak Ridwan Kamil, Poster Gambar Emmeril Kahn Mumtadz Disebar Dalam Bahasa Swiss

Update pencarian anak Ridwan Kamil, poster gambar Emmeril Kahn Mumtadz disebar dalam Bahasa Swiss

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews.com/Instagram @emmerilkahn
Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat dan Emmiril Khan Mumtadz (kanan), korban hilang di sungai Swiss 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Hari ini update pencarian anak Ridwan Kamil Sabtu, (28/5/2022) belum ada tanda-tanda korban ditemukan. 

Satu hal yang baru adalah beredarnya poster gambar Emmiril Khan Mumtadz yang tersebar di Twitter dalam bahasa Swiss

Pencarian terhadap Emmeril Kahn Mumtadz sudah dilakukan sejak Kamis, (26/5/2022) setelah dilaporkan hilang di hari yang sama. 

Anak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil hilang  terseret arus saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss.

Sampai kini, berbagai pihak telah turun tangan untuk mencari Eril terlebih polisi dan tim SAR setempat. 

Bahkan pencarian Eril juga sudah diperluas dibandingkan hari pertama kejadian.

Tak hanya Tim Sar, kini warganet dan masyarakat Swiss juga turut membantu.

Warga Swiss diketahui tengah menyebar poster orang hilang untuk pencarian Eril Kahn Mumtadz

Seperti poster orang hilang pada umumnya di dalamnya bertuliskan bahasa Swiss tertera foto korban nama lengkap dari Emil, tinggi badan hingga alamat serta nomor telepon yang bisa dihubungi.

Poster tersebut kemudian beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Twitter @bchadzr.

Akun Twitter tersebut berharap ada keajaiban agar Eril segera diketemukan.

'Please twitter do ur magic missing people emmeril kahn mumtadz #eril #ridwankamil,' tulis @bchadzr.

Mengutip TribunWow 'Anak Ridwan Kamil Belum Ditemukan, Orang-orang Swiss Sebar Poster'

Poster Emmeril Kahn Mumtadz putra Gubernur Jawa Barat yang terseret arus sungai di Swiss
Poster Emmeril Kahn Mumtadz putra Gubernur Jawa Barat yang terseret arus sungai di Swiss (Twitter @bchadzr)

Terpantau oleh TribunStyle.com pada Sabtu (28/5/2022), unggahan @bchadzr telah retweet sebanyak 8000 lebih dan disukai 24 ribu lebih pengguna Twitter.

Unggahan @bchadzr mendapatkan tanggapan dari warganet.

Banyak di antaranya yang mendoakan agar Eril lekas ditemukan.

"Merinding bgt ya Allah,,, semoga Erril segera diketemukan dalam keadaan sehat walafiat," tulis salah satu warganet.

"Ya Allah semoga cepet ketemu ka eril," imbuh yang lain.

"Erillll semoga cepet ketemu dgn selamat," sambung warganet lain.

"I send prayer for Eril, semoga ditemukan sehat walafiat. Aamiiin," tulis @salmonsassy_.

"Ya Allah semoga segera ditemukan dalam keadaan sehat tidak kurang satupun," timpal yang lainnya.

Nama Emmeril Khan Mumtadaz dan Ridwan Kamil memang menjadi trending topic di Twitter selama dua hari terakhir. 

Sedangkan menurut Humas Polisi Bern yaitu Patrick Jean, ada dua alasan sulitnya pencarian orang hilang atau tenggelam di Sungai Aare, sungai terpanjang di Swiss.

Saat dihubungi Krisna Diantha Akassa kontributor Kompas.com di Swiss pada Jumat (27/5/2022). alasan pertama karena air Sungai Aare sekarang sedang keruh karena lelehan salju. 

Itulah sebabnya mengapa pencarian selama enam jam sejak anak Ridwan Kamil hilang belum membuahkan hasil.

Kedua, pencarian hanya bisa dilakukan dengan boat (perahu) dan berjalan kaki karena banyak pohon di sekitar Sungai Aare, sehingga tidak memungkinkan menggunakan helikopter.

Adapun polisi Bern mendapat laporan orang hilang terseret arus di Sungai Aare pada Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 9.45 pagi.

Lokasi tepatnya Eril hilang adalah di pusat kota Schonau Steg, provinsi Bern, Swiss.

Patrick Jean mengonfirmasi ada tiga turis asal Indonesia yang berenang di Sungai Aare, yaitu dua perempuan dan satu laki-laki.

Lelaki yang disebut terakhir itulah yang kemudian dilaporkan hilang, tetapi polisi Bern enggan menyebut identitas atau statusnya sebagai anak Gubernur Jawa Barat, Indonesia, karena bukan wewenang mereka.

  • Sering Memakan Korban 

Sementara itu, tenggelamnya Eril di Sungai Aare, Swiss, terbilang bukan fenomena baru.

Pasalnya, orang asing yang cenderung tidak tahu betul bahaya berenang di sungai Swiss itu tercatat kerap menjadi korban tenggelam.

Dilansir dari Kompas.com dari Kantor Polisi Bern (Poltabes Bern), Jumat (27/5/2022), menyebutkan korban tenggelam sebagian besar adalah pengungsi atau turis mancanegara.

Di Swiss sendiri, menurut Biro Statistik Komunitas Penyelamatan (SLRG) Swiss, setahun rata-rata ada 40 orang yang tenggelam.

Dari jumlah ini, 90 persen insiden terjadi di danau atau sungai, dan korban didominasi laki laki.

Di Sungai Aare yang membelah Kota Bern, meskipun tidak banyak yang tenggelam, namun sebagian besar korban memang merupakan kalangan pengungsi atau turis asing.

"Rata-rata yang tenggelam orang asing atau turis karena tidak tahu,"

"Sebagian besar korban masih muda.

Kurang tahu soal kondisi sungai setempat, sekaligus meremehkannya," tulis Der Bund, koran dari Bern.

Poltabes Bern bersama Pemerintah Kota Bern telah mengkampanyekan slogan Are You Save? It is not a game, dengan menyebarkan selebaran dan menempelkan plakat dalam sepuluh bahasa di pinggiran Sungai Aare.

Kendati demikian, tetap saja ada jatuh korban.

Beberapa tahun lalu, tercatat ada juga seorang warga Korea Selatan berusia 19 tahun yang tenggelam setelah mencoba berenang di Sungai Aare di wilayah Bärenplatz, Bern.

Di dekat jembatan Nydeggbruecke, yang masih berada di Bern, pernah juga ada turis asing yang ditemukan tenggelam. 

Turis Australia pernah pula ditemukan tenggelam setelah meloncat dari Hoehe Marzli, Bern.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Ikuti berita anak Ridwan Kamil hilang, Anak Ridwan Kamil dan Emmiril Khan Mumtadz lainnya. 

(TribunWow|Dian Shinta Mukti)

 

 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved