Berita Malang Hari Ini

Penanganan PMK Lambat, Ribuan Sapi di Malang Barat Dikubur Masal

Ribuan ternak sapi di Malang Barat dilaporkan mati. Kematian ini diakibatkan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
Sodikul Amin
Pimpinan DPRD Malang bersama Ketua Gugus Tugas PMK Kabupaten, Didik Gatot Subroto dan seluruh kepala desa dari tiga kecamatan Malang Barat melaksanakan rapat yang dilaksanakan di Cafe Sawah. Rapat itu mengusulkan agar ada anggaran untuk penanganan PMK. 

Anggaran Penanganan

Pimpinan DPRD Malang bersama Ketua Gugus Tugas PMK Kabupaten, Didik Gatot Subroto dan seluruh kepala desa dari tiga kecamatan Malang Barat melaksanakan rapat yang dilaksanakan di Cafe Sawah. Rapat itu mengusulkan agar ada anggaran untuk penanganan PMK.

Anggaran bersumber dari APBD direkomendasikan senilai Rp 3 miliar hingga Rp 4 miliar. Selain itu, juga ada bantuan dari APBD es senilai hingga Rp 200 juta.

Anggaran tersebut untuk membiayai penanganan PMK di Kabupaten Malang. Penanganannya seperti pemberian vitamin, obat-obatan dan kebutuhan lainnya.

"Anggaran bersumber dari APBD, pada rekening belanja tak terduga, itu akan diberikan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan," papar Sodikul.

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menampik pihaknya kewalahan dalam mengatasi wabah yang menyerang hewan ternak tersebut. Saat ini pihaknya tengah melakukan perhitungan untuk pengalokasian dana dari belanja tidak terduga (BTT) guna menekan PMK.

Politisi PDI Perjuangan ini berjanji jika pengucuran dana BTT untuk PMK tersebut tak berbelit-belit. Didik mengatakan, saat ini pihaknya masih membutuhkan waktu untuk membahas pencarian dana bagi peternak.

"Saat ini progresnya dalam waktu dua hari ke depan rakor bersama kepala desa dan BPD, Inspektorat, Kejaksaan, pendamping desa untuk memberi membahasnya bersama. Ini penting terkait mekanisme penganggarannya agar tidak berbenturan dengan hukum," beber Didik.

Didik menyoroti masifnya penularan PMK di wilayah Malang Barat. Pria asal Singosari ini prihatin PMK makin merebak di wilayah tersebut. Katanya,  sekitar 75 persen masyarakat di tiga kecamatan itu menggantungkan hidupnya sebagai peternak sapi perah.

Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Nurcahyo menjelaskan kondisi penularan PMK bisa saja terus meroket. Ini diakibatkan lantaran proses pendataan yang terus diperbarui dari lapangan.

"Upaya kami tetap menurunkan petugasnyauntuk melakukan pendampingan secara intensif ke peternak. Pendampingan tersebut untuk mengedukasi peternak bagaimana memberikan treatment kepada ternak yang terpapar PMK," ucap Nurcahyo.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved