Berita Trenggalek Hari Ini
254 Sapi Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Trenggalek, 3 Eko Sapi Mati
Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Trenggalek makin meluas. Dalam sepekan, jumlah sapi yang terpapar bertambah ratusan.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Trenggalek makin meluas.
Dalam sepekan, jumlah sapi yang terpapar bertambah ratusan.
Kasus kematian hewan ternak akibat PMK juga mulai terjadi.
Jumlah sapi yang terinveksi PMK sebanyak 254 sapi terpapar PMK per Rabu (14/6/2022).
Padahal pada pekan sebelumnya, jumlah sapi yang terpapar masih sekitar 50 ekor.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Trenggalek, Ririn Hari Setiani menjelaskan, kasus kematian sapi juga mulai muncul di Trenggalek.
Dari total sapi terinveksi, tiga sapi mati.
"Selain itu ada dua sapi yang dipotong paksa. Itu karena sapinya sudah cukup parah kondisinya. Sudah lepas kuku," kata Ririn kepada SURYAMALANG.COM.
Menurut Ririn, penularan PMK banyak ditemukan dari interaksi jual beli pedagang dan bakul hewan ternak.
Selain itu, penularan juga berasal dari lingkungan sekitar sapi terpapar PMK.
Ririn mengakui, meluasnya kasus PMK membuat petugas kesehatan hewan cukup kuwalahan.
Mereka harus datang ke tiap sapi terpapar untuk memberikan antibiotik, analgesik, dan multivitamin ke hewan ternak itu.
"Karena petugas kami juga terbatas, ya. Tapi setiap ada laporan kasus, kami tetap mendatangi," sambungnya.
Selain bertambah banyak, jenis sapi yang terpapar PMK juga bertambah banyak.
Sebelumnya, sapi yang tertular PMK di Kabupaten Trenggalek hanya sebatas sapi potong.
"Sekarang sapi perah juga sudah ada yang terjangkit," imbuh Ririn.
Trenggalek memiliki beberapa sentra sapi perah. Salah satu yang terbesar ada di Kecamatan Bendungan.
Infeksi PMK pada sapi perah juga banyak ditemukan di daerah itu.