Berita Malang Hari Ini
Misteri Kematian Nenek di Karangploso Malang Belum Terpecahkan, Cucu Diduga Jadi Dalang Pembunuhan
Misteri Kematian Nenek di Karangploso Malang Belum Terpecahkan, Ada Dugaan Cucu Jadi Dalang Pembunuhan
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kematian misterius seorang nenek berinisial W (70) di Dusun Manggisari, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang terus diusut Polres Malang.
Kini, Satreskrim Polres Malang masih menunggu kesembuhan MS (18) cucu dari mendiang W.
Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat mengatakan, MS yang menjadi saksi kunci tersebut saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
"Saat ini kondisinya berangsur membaik namun masih belum keluar dari ICU (intensive care unit) rumah sakit (RSSA)," beber Ferli ketika dikonfirmasi SURYAMALANG.COM.
Ferli menambahkan, insiden berdarah di rumah W saat itu membuat MS mengalami luka di bagian perut dan leher.
Polisi masih mengumpulkan bukti untuk mengungkap asal usul luka tersebut.
"Kendati saat ini sudah sadar, namun yang bersangkutan masih kesulitan untuk berbicara. Karena luka sobek di lehernya tersebut," ungkap Ferli.
Polisi juga terus mengawasi perkembangan kesehatan MS di rumah sakit.
Ferli belum menerangkan secara gamblang penempatan tersangka, lantaran masih mencari bukti kuat.
"Kami terus melakukan pengawasan di rumah sakit. Dan semoga yang bersangkutan (MS) sudah bisa bicara."
"Lalu akan kami gelar pencarian bukti kuat guna menetapkan sebagai tersangka,” pungkasnya.
Gayung berambung, kini berembus dugaan yang mengarah pada petunjuk jika MS adalah dalang utama di balik tewasnya W.
Menanggapi hal tersebut, AKBP Ferli Hidayat menegaskan pihaknya masih belum menetapkan tersangka pada kasus ini.
Kondisi tersebut dipicu lantaran saksi kunci yakni MS masih dirawat di rumah sakit. Selain itu, polisi masih menggali bukti kuat penetapan tersangka dari bukti yang ada.
"Di TKP (tempat kejadian perkara) ditemukan jejak darah. Kemudian tidak ada satu pun barang di rumah tersebut yang hilang," beber Ferli Hidayat.