Berita Mojokerto Hari Ini

Kisah Guru Honorer Berpenghasilan Rp 450 Ribu Sebulan Akhirnya Tunaikan Ibadah Haji

14 Tahun menjadi guru honorer dengan gaji Rp 450 ribu sebulan, Wiwik akhirnya bisa menunaikan ibadah haji.

Penulis: faiq nuraini | Editor: rahadian bagus priambodo
14 Tahun menjadi guru honorer dengan gaji Rp 450 ribu sebulan, GTT asal Mojokerto bernama Wiwik akhirnya bisa menunaikan ibadah haji. 

Menurut Wiwik, menjadi GTT mungkin secara finansial tidak menjanjikan tetapi dia meyakini jika keberkahan dari mengajar salah satunya bisa membawanya ke Baitullah.

"Kalau dilihat dari besaran nominal uang, mungkin tidak mau jadi GTT ya. Gaji segitu, 450 ribu sebulan belum termasuk bensin, makan. Tetapi ada keberkahan, membagi ilmu kepada anak didik," tuturnya.

Wiwik bukan dari keluarga berada. Dia anak dari Pak Bon atau penjaga sekolah SD di daerah Mojokerto. Sejak usia dewasa, Wiwik terus berobsesi untuk naik haji.

Setiap hari, ia harus membantu mengantar orangtuanya berjualan cecek di pasar. Biasa berangkat dari rumah sekitar pukul 01.00 WIB dini hari dan pulang ke rumah sekitar pukul 06.00 pagi.

"Pagi mengajar, malam membantu orang tua jualan semua saya lakukan dengan ikhlas karena memang hidup butuh perjuangan," tuturnya.

Tidak ada yang menyangka ia yang berprofesi sebagai GTT bisa naik haji.

"Teman-teman saya di grup WA tidak percaya. Mereka salut termasuk teman guru PNS ada yang juga belum daftar haji," ucapnya.

Wiwik memang berniat naik haji sejak sebelum menikah. Niat itu makin tak tertahankan saat dirinya hendak menikah.
Pada 2011, Wiwik melangsungkan pernikahan. Pernikahan Guru GTT yang dikenal supel dan banyak teman ini dihadiri banyak teman dan undangan.

Kepada suami yang baru saja dinikahi, Wiwik meminta izin agar seluruh uang sumbangan yang didapat dari pernikahannya digunakan untuk mendaftar haji.

"Sekitar sebulan setelah kami menikah," kata Wiwik.

Atas kesepakatan dengan sang suami, uang amplop pernikahan yang ia dapatkan digunakan menggenapi daftar haji.

Sebelumnya Wiwik sudah menabung. Seluruh uang tabungan dan hasil sumbangan itu digunakan untuk mendaftar haji.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved